MEMANGGIL.CO - Ramadan adalah bulan yang penuh keberkahan dan keistimewaan bagi umat Islam di seluruh dunia.

Salah satu malam yang sangat ditunggu-tunggu dalam bulan suci ini adalah Malam Lailatul Qadar, sebuah malam yang penuh dengan kemuliaan dan dijanjikan pahala yang berlipat ganda bagi mereka yang memanfaatkannya dengan ibadah yang sungguh-sungguh.

Pengertian Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana tertulis dalam Al-Quran Surah Al-Qadr ayat 3.

Pada malam ini, Allah SWT menurunkan wahyu pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, yang menjadi awal mula turunnya Al-Quran. Lailatul Qadar juga diyakini sebagai malam penuh dengan ampunan, keberkahan, dan kesempatan besar bagi umat Islam untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Kapan Terjadi Lailatul Qadar 2025?

Lailatul Qadar tidak bisa dipastikan secara pasti tanggalnya, namun berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW, malam tersebut terjadi pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: Carilah Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. (Muttafaqun 'alaihi)

Lebih spesifik lagi, Rasulullah SAW mengajarkan agar mencari Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan, seperti yang diriwayatkan dalam hadis berikut:

Artinya: Carilah Lailatul Qadar itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir (bulan Ramadan). (HR. Al-Bukhari dari Aisyah RA)

Dengan demikian, Lailatul Qadar dapat terjadi pada malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadan. Namun, banyak ulama berpendapat bahwa malam yang paling berpeluang terjadi Lailatul Qadar adalah pada malam ke-27 Ramadan.

Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar

Meskipun tidak ada tanda yang pasti yang bisa dipastikan sebelum malam Lailatul Qadar tiba, terdapat beberapa hadis yang menggambarkan tanda-tanda yang dapat ditemui pada pagi hari setelah malam tersebut.

Salah satunya, sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ubay bin Kaab, yang menyebutkan bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam yang cerah, dan pada pagi harinya matahari terbit dengan cahaya yang putih tanpa sinar yang memancar. Hadis ini diriwayatkan dalam Sahih Muslim, sebagai berikut:

Artinya: Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru. (HR. Muslim no. 762, dari Ubay bin Kaab)

Hadis lain menjelaskan bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang tidak terlalu panas atau dingin, dengan matahari pada pagi harinya terbit dengan cahaya yang redup dan kemerah-merahan. Hadis ini diriwayatkan oleh Ath-Thoyalisi dan Al-Baihaqi:

Artinya: Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin. Pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan. (HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syuabul Iman)

Namun, Imam Ibnu Hajar Al-Asqolani menegaskan bahwa tanda-tanda Lailatul Qadar baru bisa terlihat setelah malam tersebut berlalu. Sebagaimana dalam penjelasannya:

Artinya: Ada beberapa dalil yang membicarakan tanda-tanda Lailatul Qadar, namun itu semua tidaklah nampak kecuali setelah malam tersebut berlalu. (Fathul Bari, 4: 260)

Maka, yang lebih penting adalah meningkatkan ibadah dan doa, bukan hanya mencari-cari tanda-tanda tersebut.

Itulah pengertian singkat dan tanda-tanda malam Lailatul Qadar. Semoga kita semua diberi kesempatan untuk meraih keberkahan malam yang mulia ini. Waalhualam.