MEMANGGIL.CO - Populasi sapi di Kabupaten Blora sempat terbilang tinggi sebelum adanya sensus usaha pertanian dan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Sebelum sensus, jumlah populasi sapi di Blora tercatat sebanyak 285.000 ekor.

Namun, setelah dilakukan sensus pada 2022, data tersebut terkoreksi menjadi 174.000 ekor, meski demikian Blora masih mempertahankan posisi sebagai daerah dengan populasi sapi terbanyak di Jawa Tengah.

Hal demikian diungkapkan Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman, melalui akun TikTok-nya @alim_brotoseno, Sabtu (15/3/2025).

Dalam video yang diunggah, Ngaliman juga membuktikan tingginya minat warga Blora dalam beternak sapi, salah satunya dengan meninjau langsung kehidupan peternak di Desa Ketileng, Kecamatan Todanan.

Blora itu termasuk populasi sapi terbanyak se-Jawa Tengah, nomor satu di Jawa Tengah. Orang Blora itu hobi berternak sapi, itulah hebatnya orang Blora, kata Ngaliman saat meninjau peternak di Desa Ketileng.

Dalam kunjungannya, Ngaliman menemui Ibu Wartini, seorang peternak yang memiliki tiga ekor sapi. Ia menjelaskan bahwa meskipun sapi tersebut masih kecil, dalam waktu setahun, harganya dapat melonjak hingga Rp 14 hingga 16 juta.

Ngaliman juga berkesempatan mengunjungi rumah lainnya, seperti milik Ibu Wasiman dan Pak Lisgiman yang masing-masing memiliki empat ekor sapi.

Beternak sapi sudah menjadi jiwanya orang Blora, ujarnya.

Mengapa Setiap Rumah di Desa Ketileng Punya Sapi?

Bayan Ketileng, Darsono, menjelaskan bahwa warga Desa Ketileng menjadikan sapi sebagai tabungan jangka panjang. Menurutnya, sapi dianggap sebagai aset yang dapat digunakan untuk keperluan penting seperti biaya pendidikan anak dan persiapan biaya pernikahan.

Sapi itu jadi tabungan untuk anak sekolah, kuliah, dan juga untuk biaya nikahan. Lebih cepat kalau tabungannya berupa sapi, ungkap Darsono.