MEMANGGIL.CO - Humas atau hubungan masyarakat, punya peran sentral dan fungsi manajemen strategis yang bertujuan membangun dan memelihara hubungan baik dan saling menguntungkan antara dua entitas.

Namun kini, di zaman serba digital, peran humas bukan lagi sekadar saling menguntungkan, tapi juga meliputi penyampaian informasi organisasi, pencarian dan pemahaman opini publik, serta menciptakan dan menjaga citra positif institusi, dengan memanfaatkan media sosial, komunikasi krisis, dan hubungan dengan media.

Sebagai salah satu rumah sakit daerah yang sedang berkembang, RSUD DR R Soeprapto Cepu juga tidak bisa memungkiri pentingnya keberadaan humas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan. Direktur RSUD Dr R Soeprapto Cepu, Drg. Wilys Yuniarti, melalui Kepala Bagian Tata Usaha, Bagus Rahadisatya, dalam wawancara khusus bersama redaksi Memanggil.co mengatakan, pada 2025 ini, alur kerja Humas RSUD Cepu akan didasarkan pada siklus strategis yang terukur, yakni antara lain Planning, Implementation, Monitoring, Evaluation (PIME).

“Alur Kerja (Workflow), yakni Perencanaan Strategis (Q1), yakni menetapkan Key Performance Indicators (KPI) berdasarkan tujuan rumah sakit, seperti peningkatan citra, kenaikan jumlah pasien di poli unggulan, dan tingkat kepuasan masyarakat,” katanya.

Sementara itu, implementasi program (Q1-Q4) dengan menjalankan program yang telah dirancang, mencakup produksi konten, hubungan media, event, dan komunikasi digital.

Monitoring dan Analisis (Harian/Mingguan) dengan memantau pemberitaan media, sentimen di media sosial, dan feedback dari masyarakat secara real-time.

“Dan evaluasi dan pelaporan (Triwulanan) dengan Mengukur efektivitas program terhadap KPI yang ditetapkan dan melaporkannya kepada manajemen untuk perbaikan berkelanjutan,” katanya lagi.

Program Utama Humas 2025 sedniri memiliki tajuk "Cepu Sehat Digital", yaitu bentuk kampanye edukasi kesehatan proaktif melalui media sosial (Instagram, TikTok, YouTube) dengan konten video pendek, infografis (flyer), dan sesi podcast/ penyuluhan bersama nakes kami seperti dokter spesialis.

“Program Komunikasi Pasien, dengan mengoptimalkan kanal aduan dan feedback, serta membuat konten informatif untuk meningkatkan pengalaman pasien selama di rumah sakit,” katanya.

Tak hanya itu, Branding Pusat Unggulan juga dilakukan dengan membuat kampanye terfokus untuk mempromosikan layanan-layanan unggulan yang baru dioptimalkan di tahun 2025.

Lalu bagaimana model sosialisasi yang dilakukan pihak rumah sakit? Wilys mengatakan, dirinya akan mengadopsi Model PESO (Paid, Earned, Shared, Owned) Media yang terintegrasi untuk menjangkau masyarakat secara komprehensif.

Model Komunikasi yakni Owned Media, yaitu dengan mengelola dan mengoptimalkan aset milik sendiri, seperti website resmi dengan artikel kesehatan (SEO-friendly) dan akun media sosial milik Rumah Sakit. Shared Media, yaitu dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk membagikan konten kami, misalnya melalui testimoni pasien di media sosial.

HUT RI

Lalu Earned Media, dengan mendapatkan publisitas positif dari media massa melalui liputan eksklusif mengenai inovasi atau prestasi rumah sakit. Selain juga Paid Media, yaitu menggunakan media lokal online untuk menjangkau audiens yang lebih spesifik dan luas.

Sementara Metode Sosialisasi, antara lain dari ranah Digital, dengan menyebarkan konten video edukasi, Podcast mengenai kesehatan gratis, layanan informasi via WhatsApp Business.

“Sedangkan dari offline, saat ini kami bergabung dengan Dinas Kesehatan dan Faskes Lain untuk menjalankan Program Spelling (Spesialis Keliling di balai desa/kecamatan, mengikuti acara Car Free Day di beberapa momen kabupaten, pemasangan Videotron di titik strategis depan Rumah sakit, serta distribusi brosur di fasilitas public ketika acara car free day atau kegiatan yang diadakan untuk publik,” ungkap Wilys.

Dari apa yang sudah dilakukan itu, Wilys menyebutkan, berdasarkan hasil evaluasi, kerja-kerja humas dan sosialisasi sudah berjalan dengan baik. Saat ini, jangkauan informasi terkonsentrasi di lingkungan kecamatan Cepu dan sekitarnya.

“Kami menggunakan secara aktif untuk akun sosial media yang kami punya. Tidak hanya akun sosial media saja, kami juga bekerja sama dengan media online lalu juga memfungsikan videtron kami 24 jam supaya masyarakat yang mungkin tidak terjamah media sosial bisa melihat program-program kami melalui Videotron,” ungkapnya.

Wilys tidak menyangkal bahwa humas punya peran penting dalam struktur organisasi. Dalam pandangannya, humas merupakan etalase organisasi. Ke depan tata Kelola Humas RSUD Cepu akan bertumpu pada prinsip proaktif, transparan, dan terukur.

“Kami tidak hanya menunggu isu, tetapi aktif menciptakan narasi positif. Setiap program akan memiliki tujuan dan metrik keberhasilan yang jelas, serta dikoordinasikan dengan semua unit terkait di rumah sakit untuk memastikan pesan yang konsisten,” katanya.

Dirinya juga kan membangun hubungan yang harmonis dengan teman-teman media, sehingga hubungan itu bisa berjalan saling menguntungkan, bukan semata transaksional.

“Cita-cita kami ke depan menjadikan Humas RSUD sebagai one-gate-system untuk informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya. Kami akan menyediakan "Media Kit" yang berisi data dan fakta tentang RSUD,” katanya.