SURABAYA, MEMANGGIL.CO –Suara tuntutan kesejahteraan kembali menggema dari jalanan. Puluhan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Serikat Pengemudi Daring (SPEED) Surabaya mendatangi kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Surabaya, Kamis (9/10) lalu.
Langkah itu bukan aksi biasa. Para pengemudi datang dengan satu tujuan tegas: menyampaikan aspirasi mendesak tentang perlindungan kerja dan keadilan pendapatan di tengah semakin beratnya tekanan biaya operasional.
Rombongan ojol itu diterima langsung oleh jajaran pengurus DPD PKS Surabaya, antara lain Ketua DPD M. Frimainto Utomo, Sekretaris Ibrahim Hanif, Bendahara Andriyanto, serta Ketua Bidang Ketenagakerjaan Ahmad Affandi.
Dalam dialog yang berlangsung terbuka, Ahmad Saifudin, Ketua Koordinator Daerah (Korda) SPEED Surabaya, mengungkapkan sejumlah persoalan krusial yang menjerat pengemudi daring di lapangan.
“Potongan aplikator masih terlalu besar. Selain itu, jaminan perlindungan kerja bagi kami juga sangat minim,” tegas Saifudin.
Ia menambahkan, di tengah naiknya harga bahan bakar dan kebutuhan hidup, potongan tinggi dari perusahaan aplikator semakin mempersempit ruang gerak pengemudi untuk bertahan hidup. Karena itu, pihaknya berharap PKS bisa menjadi mitra perjuangan yang konsisten mengawal isu-isu pekerja daring di semua tingkatan legislatif—dari kota hingga pusat.
Menanggapi keluhan tersebut, Ketua Bidang Ketenagakerjaan DPD PKS Surabaya Ahmad Affandi menegaskan bahwa PKS berkomitmen membela nasib pekerja sektor informal.
“Kami ingin memastikan para pekerja seperti pengemudi daring mendapat perhatian dan perlindungan yang layak. PKS akan terus membuka ruang pelatihan dan advokasi agar mereka semakin berdaya,” ujar Affandi.
Ia menambahkan, seluruh aspirasi SPEED akan diteruskan kepada anggota legislatif PKS di DPRD Kota Surabaya, DPRD Provinsi, hingga DPR RI, untuk diperjuangkan dalam kerangka kebijakan publik.
Sementara itu, Ketua DPD PKS Surabaya M. Frimainto Utomo menegaskan bahwa partainya tidak hanya ingin menjadi pendengar, tetapi juga jembatan komunikasi antara pengemudi daring dan pemerintah kota.
“Mereka ini pejuang jalanan. PKS hadir bukan hanya mendengar, tapi juga memperjuangkan agar kebijakan kota berpihak pada kesejahteraan para pengemudi daring,” tandas Frimainto.
Frimainto juga mengapresiasi SPEED karena telah mempercayakan PKS sebagai “corong aspirasi” di legislatif, dan mengajak seluruh anggota serikat untuk terus memperkuat kolaborasi.
“Kami membuka ruang melalui Unit Pembinaan Anggota (UPA) agar ada sinergi dan silaturahmi positif antara partai dan komunitas masyarakat,” ujarnya.
Kunjungan para pengemudi daring ini menjadi sinyal kuat bahwa isu kesejahteraan pekerja digital mulai menjadi perhatian serius di ranah politik lokal. Di tengah pertumbuhan ekonomi berbasis platform, seruan untuk keadilan upah dan perlindungan kerja kini tak bisa lagi diabaikan.