MEMANGGIL.CO – Di tengah dinamika kebijakan fiskal nasional, suara dari daerah kembali menggemakan. Dimana, satu pesan penting sinergi adalah kunci pembangunan yang berkelanjutan.

Melalui Asosiasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah se-Indonesia (ADKASI), para wakil rakyat daerah menegaskan komitmen untuk terus berjalan seiring dengan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto, termasuk dalam menyikapi penyesuaian Dana Transfer ke Daerah (TKD) dalam APBN 2026.

Kebijakan TKD yang dikabarkan turun menjadi Rp 693 triliun sempat memunculkan diskusi hangat di berbagai daerah. Namun bagi ADKASI, angka itu bukanlah sekadar pengurangan, melainkan sinyal untuk memperkuat arah dan efektivitas kebijakan agar benar-benar berpihak pada masyarakat.

“Kita sudah bersurat kepada Bapak Presiden Prabowo, semoga segera dijadwalkan,” ujar Siswanto, Ketua Umum ADKASI sekaligus Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora, Minggu (12/10/2025).

Siswanto menegaskan bahwa ADKASI siap duduk bersama pemerintah pusat untuk mencari solusi terbaik, agar penyesuaian dana transfer tidak menghambat pelayanan publik maupun pembangunan di daerah. Justru sebaliknya, momentum ini diharapkan menjadi titik temu kepentingan pusat dan daerah dalam memperkuat efektivitas anggaran.

"Kita mendukung kebijakan Bapak Presiden yang muaranya untuk kesejahteraan semua masyarakat Indonesia,” tegasnya.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa ADKASI memandang pentingnya komunikasi terbuka dengan pemerintah pusat. Melalui pertemuan langsung dengan Presiden Prabowo, ADKASI berharap terjalin pemahaman bersama mengenai arah kebijakan fiskal, sekaligus memastikan bahwa semangat desentralisasi tetap terjaga.

"Pertemuan ini sebagai sarana untuk mensinergikan dan mendukung kebijakan strategis Presiden Prabowo. Dengan begitu, program prioritas bisa berjalan lancar dan tepat sasaran,” ungkapnya.

Bagi ADKASI, dana transfer bukan sekadar instrumen fiskal, tetapi jembatan pemerataan pembangunan antara pusat dan daerah. Melalui transfer dana inilah daerah memiliki ruang untuk menggerakkan program strategis, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“ADKASI perlu menjaga komunikasi agar hubungan pusat dan daerah tetap harmonis, karena tujuan utamanya hanya satu yakni kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tegas Siswanto.

Langkah ADKASI ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi tak cukup berhenti di tataran wacana. Di tengah keterbatasan anggaran, semangat gotong royong antara pusat dan daerah justru menjadi energi baru bagi pembangunan nasional.

"Bangunan sinergitas harus terus dibentuk, kita bersama semua anggota siap menjadi garda terdepan dalam urusan tersebut," ungkap Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Blora itu.

Dari Blora, pesan itu kembali bergema, yakni kebijakan fiskal boleh disesuaikan, namun semangat kolaborasi tak boleh pudar. Karena pada akhirnya, kesejahteraan rakyat bukan hanya tugas pusat, melainkan ikhtiar bersama seluruh elemen bangsa dari kota hingga pelosok desa, dari ruang rapat kementerian hingga gedung DPRD di daerah.

"Dana transfer kini bukan sekadar angka dalam lembar APBN, tetapi titik temu kepentingan antara pemerintah pusat dan daerah demi satu cita-cita bersama yakni Indonesia yang adil, maju, dan sejahtera bagi semua," pungkasnya.