MEMANGGIL.CO - Suasana Hari Santri 2025 di Blora bakal terasa berbeda kali ini, karena dua lembaga di bawah naungan NU yaitu Lesbumi dan LTN PCNU Blora, kompak menghadirkan rangkaian acara menarik bertema “Memori, Budaya, dan Intelektualitas Santri." Ada dua kegiatan utama yang siap menarik perhatian generasi muda santri: Pameran Arsip “Santri Blora Chronicles” dan Lomba Menulis Pegon.

‎Pameran arsip ini bakal digelar di Gedung Blora Creative Space (GNI) mulai 19 sampai 25 Oktober 2025. Lewat pameran ini, pengunjung bisa ngelihat langsung perjalanan panjang NU dan para santri Blora dari masa ke masa — mulai dari foto-foto lawas, naskah kuno, manuskrip, sampai arsip penting yang jarang dipublikasikan. Semua hasil riset ini digarap dengan serius selama berbulan-bulan oleh tim Lesbumi dan LTN NU Blora.

‎Dalhar Muhammad, Ketua Lesbumi PCNU Blora, berkata bahwa acara ini bukan hanya soal religi, tapi juga wadah buat mengenang dan belajar dari sejarah. “Selama riset, kami menemukan banyak hal baru tentang perjalanan NU Blora. Pameran ini menjadi bentuk diseminasi hasil riset dan momentum Hari Santri menjadi waktu yang tepat untuk mengekspresikannya,” katanya.

‎Senada dengan itu, Imam Ali Bashori selaku Ketua LTN PCNU Blora menegaskan kalau kegiatan ini menjadi bukti bahwa tradisi keilmuan dan budaya santri tetap hidup sampai sekarang. “Kami ingin melestarikan dan menyebarluaskan khazanah keilmuan yang telah diwariskan santri terdahulu,” ujarnya.

‎Selain pameran, ada juga kegiatan yang nggak kalah menarik yakni lomba Menulis Pegon! Diselenggarakan tanggal 20 Oktober 2025 di tempat yang sama, lomba ini mengajak para santri, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk menulis ulang teks pidato KH. Muhammad Idris (1929) dari huruf Latin ke aksara Pegon.

‎Total hadiah yang disiapin juga lumayan banyak nih, pemenang akan dapet uang senilai 2 juta plus piagam dan mendapatkan kesempatan karyanya diarsipkan oleh NU Blora. Nggak cuma adu tulisan, tapi juga jadi ajang buat nguri-uri warisan literasi santri yang mulai jarang disentuh generasi sekarang.

‎Lomba dan pameran ini makin meriah karena didukung banyak lembaga NU, kayak LKK PCNU, LazisNU, Fatayat, Muslimat, IPNU-IPPNU, dan GP Ansor. Mereka semua punya semangat yang sama yakni Merayakan Hari Santri dengan cara kreatif, kolaboratif, dan penuh makna.

‎Dengan semangat kolaborasi, Pekan Raya Hari Santri Nasional 2025 diharapkan bisa jadi ruang seru untuk menyatukan tradisi keilmuan, budaya lokal, dan semangat sosial khas santri. Lewat acara ini, santri Blora menunjukkan bahwa mereka bukan hanya penjaga nilai lama, tapi juga pelaku peradaban yang terus menulis sejarahnya sendiri.

‎Intinya, Hari Santri tahun ini bukan cuma soal nostalgia, tapi soal kebanggaan dan ekspresi. Dari aksara Pegon sampai arsip sejarah, santri Blora membuktikan kalau literasi dan budaya bisa dikemas secara kekinian namun tetap berakar pada tradisi dan juga merefleksikan semangat generasi sekarang ini.