MEMANGGIL.CO - Duka mendalam akibat kematian Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Universitas Udayana, justru berujung pada kisah pengampunan yang mengharukan.
Terlihat Sharon, ibunda almarhum, memilih memaafkan para mahasiswa yang diduga melakukan perundungan terhadap putranya.
Timothy diketahui meninggal dunia setelah melompat dari lantai empat gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana pada Rabu (15/10/2025).
Tragedi itu sempat mengguncang publik, terlebih setelah beredar tangkapan layar percakapan grup mahasiswa yang menjadikan kematian Timothy sebagai bahan candaan.
Dalam tayangan di kanal YouTube Denny Sumargo (23/10/25), Sharon mengaku hatinya hancur ketika membaca isi chat yang berisi ejekan terhadap anak tunggalnya.
“Yang paling menusuk hati saya itu dari mahasiswa Fakultas Kedokteran. Karena mereka calon dokter,” ujarnya dengan suara bergetar.
Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam percakapan itu, Erick Gonata, akhirnya memberanikan diri menemui Sharon. Meski sempat mendapat hujatan dari warganet, Erick datang meminta maaf secara langsung. Namun, bukan kemarahan yang ia dapat, melainkan pelukan dan pengampunan dari seorang ibu yang kehilangan anaknya.
“Saya bilang ke Erick, kamu harus jadi dokter yang berbeda. Kamu harus melayani orang dengan hati,” ucap Sharon. Ia bahkan meminta Erick untuk selalu mengabari dirinya sebagai bentuk tanggung jawab moral.
"Sekarang, kamu saya anggap anak saya. Kamu wajib lapor ke saya,” tambahnya.
Tak hanya Erick, Sharon juga bertemu Vito Simanungkalit, mahasiswa FISIP yang turut mengolok-olok kematian Timothy. Vito datang bersama ibunya dan langsung meminta maaf di gereja tempat Sharon beribadah.
“Tante sudah enggak punya anak lagi, jadi kamu sekarang anak tante. Tante ingin lihat kamu jadi orang yang lebih baik dan membawa semangat Timi,” tutur Sharon penuh haru.
Sikap Sharon yang memilih memaafkan para pelaku mendapat pujian luas. Denny Sumargo yang mewawancarainya bahkan sempat terdiam, sementara ribuan warganet membanjiri kolom komentar dengan ucapan salut atas kebesaran hatinya.
“Ibu Timothy ini definisi berhati malaikat. Cara berpikirnya luar biasa bijak,” tulis salah satu pengguna media sosial.
Ayah almarhum, Lukas Triana Putra, juga turut angkat bicara. Ia mengaku menyerahkan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kampus dan kepolisian.
'Secara manusia saya sakit hati, tapi saya diajarkan untuk memaafkan. Biarlah pihak berwenang yang menindak,” ujarnya.
Kini, Sharon berharap kematian anaknya menjadi pelajaran berharga bagi dunia pendidikan agar lebih peka terhadap isu kesehatan mental dan perundungan.
'Saya ingin tragedi ini membuka mata banyak orang, bahwa empati jauh lebih penting daripada cemoohan,” pungkasnya.