MEMANGGIL.CO – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus memperkuat kualitas kepemimpinan di lingkungan sekolah. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah melalui Pelatihan Integratif-Transformatif bagi Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) yang diikuti 4.819 guru dari seluruh Indonesia, Selasa (29/10/2025).
Pelatihan ini menjadi bentuk investasi jangka panjang untuk menyiapkan calon pemimpin pendidikan yang kompeten, berkarakter kuat, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Para peserta terdiri dari guru ASN dan non-ASN yang telah lolos tahap seleksi substansi.
Program ini berlangsung selama 110 jam pembelajaran dan mencakup beberapa tahapan penting, mulai dari belajar mandiri melalui platform Learning Management System (LMS), sesi tatap muka di tempat pelatihan, hingga pendampingan langsung oleh kepala sekolah mentor.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa pelatihan tersebut tidak hanya berfokus pada teori kepemimpinan, tetapi juga pada penerapan nilai-nilai kepemimpinan dalam praktik nyata di sekolah.
“Menjadi kepala sekolah bukan sekadar jabatan administratif, tetapi peran untuk menjadi pendengar yang baik, terbuka terhadap masukan, dan penggerak perubahan di sekolah,” ujar Abdul Mu’ti.
Ia menambahkan, kekuatan pemimpin sekolah sejati tidak diukur dari fasilitas atau sarana yang dimiliki, melainkan dari karakter, visi, dan kemampuan untuk membawa satuan pendidikan menuju kemajuan yang berkelanjutan.
Pelatihan yang dilaksanakan serentak di 34 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikdasmen ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk membangun kepemimpinan yang agile, inovatif, dan visioner di seluruh jenjang pendidikan.
Melalui program ini, para calon kepala sekolah diharapkan mampu tampil sebagai pemimpin profesional yang tidak hanya efektif dalam manajemen, tetapi juga inspiratif bagi guru dan peserta didik.
“Kita ingin memastikan setiap sekolah memiliki pemimpin yang mampu memimpin dengan hati, berpikir strategis, dan membawa perubahan nyata bagi pendidikan Indonesia,” tambahnya.
Pelatihan ini menjadi tonggak penting dalam upaya mencetak generasi kepala sekolah masa depan yang mampu menavigasi tantangan dan menuntun transformasi pendidikan menuju arah yang lebih baik.