Blora, MEMANGGIL.CO – Aroma kopi panas dan percakapan akrab memenuhi salah satu ruangan di Markas Polres Blora, Senin (17/11/2025).

Di tempat itulah digelar tasyakuran sederhana dalam rangka HUT ke-80 Korps Brimob Polri, sebuah peringatan yang dilaksanakan tanpa kemeriahan berlebihan, namun penuh khidmat dan kehangatan.

Acara ini bukan sekadar seremonial tahunan. Ia menjadi ruang untuk merawat ingatan, memperkuat kembali ikatan, dan mengumpulkan para anggota kepolisian yang pernah mengabdikan diri di satuan Korps Brimob.

Saling menyapa, saling menyalami, hingga tertawa mengingat cerita lama, yang memperlihatkan bahwa identitas sebagai Brimob tetap hidup, meski kini mereka bertugas di fungsi berbeda.

Ada yang kini mengemban tugas di Samapta, ada yang menjadi penyidik, dan ada pula yang memegang peran strategis di unit lain.

Namun begitu percakapan tentang masa penugasan dulu mengalir, mereka seolah kembali pada satu rumah yang sama.

Dalam suasana tersebut, Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto menyampaikan pesan yang tidak hanya bersifat formalitas.

Dengan nada tegas namun hangat, ia menegaskan bahwa semangat pengabdian tidak boleh pudar meskipun para personel telah berpindah dari Korps Brimob ke berbagai fungsi di Polres Blora.

“Meskipun sudah tidak berdinas di Brimob, semangat pengabdian harus tetap terjaga,” ujarnya.

AKBP Wawan mengajak seluruh eks Brimob untuk selalu menjaga nama baik Korps Brimob dan Polres Blora, serta memberikan kontribusi positif sesuai kapasitas masing-masing.

Menurutnya, menjadi bagian dari Brimob bukan hanya soal seragam atau struktur satuan, tetapi tentang nilai-nilai yang membentuk karakter: disiplin, keberanian, dan soliditas.

“Jiwa korsa itu tidak lekang oleh waktu. Sekali Brimob, tetap Brimob. Semangat ini harus terus hidup di setiap pribadi anggota,” tegasnya.

Ucapan itu terasa begitu relevan bagi para personel yang hadir. Meski sebagian telah lama meninggalkan satuan Brimob, ikatan emosionalnya tetap kuat seakan tidak pernah memudar.

Tasyakuran sederhana itu justru menjadi pengikat yang paling tulus. Tanpa panggung megah atau perayaan besar, obrolan hangat, doa bersama, dan rasa syukur yang mengalir menjadi inti peringatan HUT ke-80 Brimob yang terasa begitu dekat.

Setelah acara, para eks Brimob kembali ke rutinitas tugas masing-masing. Namun momen singkat itu mengingatkan mereka pada sesuatu yang lebih besar dari sekadar pekerjaan harian.

Yaitu sebuah identitas, sebuah kebanggaan, dan sebuah jiwa korsa yang akan mereka bawa ke mana pun langkah pengabdian mereka berlanjut.