Surabaya, MEMANGGIL.CO – PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) Regional 5 menegaskan bahwa insiden perusakan 80 hektare tanaman kopi di kawasan Ijen, yang setara dengan penebangan 159.800 pohon produktif, merupakan pukulan serius terhadap keberlangsungan ekonomi ribuan keluarga yang menggantungkan hidup pada sektor perkebunan.

Corporate Secretary PTPN I Regional 5, R.I. Setiyobudi, mengungkapkan bahwa kerugian material akibat aksi perusakan tersebut mencapai Rp.4,7 miliar, namun dampak terparah justru dirasakan oleh masyarakat pekerja kebun yang kini kehilangan sumber pendapatan harian.

Setiyobudi juga menyampaikan bahwa perusahaan telah menyerahkan sepenuhnya penanganan perkara kepada Aparat Penegak Hukum (APH). Meskipun menghormati penuh mekanisme hukum, ia menekankan urgensi dampak sosial ekonomi dari kejadian tersebut.

"Perusahaan menghormati penuh mekanisme penegakan hukum. Namun, kami juga harus menyampaikan bahwa ribuan keluarga kini terdampak langsung akibat terhentinya produksi,” kata Setyobudi, Sabtu (22/11/2025).

Perusakan yang terjadi pada hari kejadian tidak hanya mencakup penebangan pohon kopi, tetapi juga penutupan akses jalan, perusakan fasilitas kebun, hingga kantor afdeling. Imbasnya, roda ekonomi di wilayah tersebut terhenti total.

Ia merinci, sedikitnya 3.500 pekerja masyarakat kebun kini kehilangan aktivitas kerja harian. Pekerjaan tersebut selama ini menopang kebutuhan dasar hidup mereka—mulai dari pangan, pendidikan anak, hingga biaya kesehatan.

“Perkebunan adalah tulang punggung ekonomi di wilayah ini. Ketika aktivitas berhenti, seluruh ekosistem ekonomi ikut melemah,” tegas Setyobudi.

Menurutnya, bagi masyarakat setempat, kopi bukan sekadar komoditas, tetapi investasi jangka panjang yang dirawat bertahun-tahun. Perusakan tersebut dinilai telah memutus harapan banyak keluarga yang bermimpi mendapatkan penghidupan stabil dari tanaman kopi.

Setyobudi juga menegaskan bahwa areal yang dirusak berada di kawasan Hak Guna Usaha (HGU) aktif seluas 7.856 hektare. Oleh karena itu, penjagaan aset negara menjadi keharusan demi memastikan keberlanjutan ekonomi yang terhubung dengan kegiatan perkebunan.

Di tengah situasi yang memanas, PTPN I Regional 5 memastikan tetap menjaga stabilitas operasional melalui pengawasan ketat dan koordinasi intensif dengan aparat keamanan.

Selain fokus pada pemulihan dan proses hukum, perusahaan berkomitmen untuk tetap menghadirkan manfaat bagi masyarakat sekitar melalui penciptaan lapangan kerja, pola kemitraan, serta program pemberdayaan berkelanjutan.

PTPN I Regional 5 mengimbau seluruh pihak untuk menahan diri dan menunggu hasil penyidikan, seraya menjaga objektivitas informasi agar situasi tetap kondusif bagi masyarakat dan keberlangsungan usaha perkebunan.