Surabaya, MEMANGGIL.CO – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menegaskan komitmennya dalam hilirisasi riset dan inovasi melalui gelaran Unesa Innovation Product Exhibition (Innovnesa) III.
Pameran tahunan yang digagas oleh Direktorat Inovasi, Pemeringkatan, dan Publikasi Ilmiah Unesa tersebut dibuka,Senin, 24 November 2025.
Wakil Rektor (Warek) III Unesa, Dr. Bambang Sigit Widodo, mengatakan,tema ini sangat relevan sebagai cerminan kolaborasi kuat yang dibangun Unesa dengan Pemerintah Kota Surabaya.
Ia pun menyampaikan, berbagai capaian konkret yang menjadi fondasi pameran ini.
“Tahun ini, 68 mahasiswa telah menjadi agen perubahan melalui program Kampung Pendidikan, menyentuh langsung kehidupan masyarakat di akar rumput. Selain itu, 26 atlet muda desain [didukung] Unesa disiapkan untuk olimpiade, membuktikan bahwa prestasi olahraga nasional dimulai dari Surabaya,” kata Dr. Bambang
Dr. Bambang juga menyoroti peran penting Unesa dalam mengatasi isu sosial dan ekonomi. Sebanyak 968 mahasiswa Unesa mendapat Beasiswa Pemuda Tangguh dari Pemerintah Kota Surabaya, memastikan tidak ada talenta yang terhambat kendala ekonomi.
Lebih lanjut, riset AI Indonesia untuk ketahanan pangan dan inovasi ekonomi sirkular yang dikembangkan Unesa telah memberikan solusi konkret bagi tantangan pembangunan.
Menurutnya, capaian Kota Surabaya sebagai Kota Paling Inovatif Pertama di Indonesia disebut Dr. Bambang tidak terlepas dari kontribusi signifikan kolaborasi riset Unesa.
“Kolaborasi ini bukan hanya tentang program, tapi bagaimana riset dan inovasi menjadi instrumen transformasi sosial yang inklusif dan berkelanjutan,” tandasnya
Sementara itu, menghadapi Pembangunan Jangka Panjang (PJP) 20 tahun ke depan, Unesa berkomitmen memperkuat kemitraan melalui pembentukan Innovation.
“Kami laporkan, Januari 2026 sebagai rumah khusus untuk riset dan inovasi. Ini adalah pondasi kuat yang mendukung ekosistem inovasi, tidak hanya dengan dunia akademik, tapi juga pengusaha, birokrasi, pemerintah, media massa, termasuk user yang menentukan pasar,” ungkapnya.
"Karya-karya yang dipamerkan dalam Innovnesa, menurutnya, bukan sekadar tugas akademik, melainkan solusi nyata bagi kemajuan kota," sambung Dr. Bambang.
Ditempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, menyambut baik inisiatif Unesa. Ia juga berterima kasih atas kontribusi inovasi Unesa yang mendukung predikat Surabaya sebagai kota terinovatif.
“Harapan kami, dengan adanya produk karya hasil inovasi ini bisa sampai ke tahap scaling up dengan dunia industri,” katanya.
Menurutnya, peran pemerintah adalah menjembatani antara dosen di perguruan tinggi dengan industri. Irvan menambahkan bahwa Unesa, khususnya Fakultas Vokasi, memiliki peminat yang sangat tinggi karena fokus pada keterampilan praktis dan kesiapan kerja.
“Hasil studi tracer menunjukkan, lulusan kami selalu di atas gold standard, artinya tidak sampai 6 bulan pun sudah bisa bekerja. Ini termasuk kategori tinggi,” beber Irvan,
Irvan juga menantang para pemuda, khususnya dari Unesa, untuk terus berkolaborasi dan menciptakan inovasi yang bermanfaat demi terwujudnya konsep kampus berdampak dan memajukan Kota Surabaya menuju kota dunia.