MEMANGGIL.CO - Penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2023/2024 di Kabupaten Tuban menyisakan masalah. Sejumlah wali murid SMA Negeri 1 Bangilan mengeluh, pihak sekolah meminta uang Rp 1,2 juta.

Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu wali murid berinisial CSR. Ia menyebutkan siswa baru yang diterima di SMA Negeri 1 Bangilan, pihak sekolah meminta orangtua membayar seragam Rp 1.200.000.

"Untuk siswa baru perempuan diminta bayar 1,2 juta untuk seragam dan atribut sekolah," kata CSR, Sabtu (29/07/2023).

CSR menjelaskan, setelah membayar iuran tersebut siswa akan mendapat 3 stel kain, 1 stel kaos olahraga, atribut lengkap, dan 1 jilbab putih serta coklat.

"Sebenarnya keberatan, tapi mau gimana lagi. Tapi mau tidak mau harus cari uang," ujarnya.

Selain ditarik untuk seragam, dikatakan CSR, sebelumnya siswa pada tahun ajaran 2022/2023 juga ditarik uang gedung sebesar Rp 2.200.000 yang bisa dicicil selama tahun.

Namun, saat siswa akan melakukan ujian semester uang yang dicicil harus sampai Rp 1.500.000 sebagai syarat pengambilan kartu ujian.

"Sisanya harus lunas agar bisa mengambil raport. Tapi saat naik kelas dua, nanti juga harus bayar 300 ribu," ungkapnya.

CSR menambahkan, saat ini sejumlah wali murid hanya pasrah berharap ada solusi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) langsung.

"Sebenarnya mau protes ke sekolah langsung, tapi belum berani," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bojonegoro-Tuban Adi Prayitno ketika dikonfirmasi terkait iuran seragam yang dikeluhkan wali murid bungkam. 

Ia juga tidak menjawab ketika sejumlah pertanyaan dikirim melalui pesan singkat WhatsApp.