MEMANGGIL.CO - Banyaknya aduan masyarakat terkait kurang maksimalnya pelayanan di RSUD dr Slamet, tentu saja membuat Bupati Garut, Rudy Gunawan prihatin. Orang nomor satu di Kabupaten Garut ini langsung bergerak cepat mengumpulkan para pegawai dan tenaga kesehatan (Nakes) di rumah sakit milik Pemkab Garut.

Dalam arahannya saat apel pagi di halaman RSUD dr Slamet Garut, Selasa (22/8/2023), Bupati Rudy Gunawan lebih menyoroti komitmen peningkataan pelayanan kesehatan dan mendorong RSUD dr Slamet agar lebih berkualitas.

Hingga kini, masih banyak adanya aduan masyarakat terkait pelayanan yang belum maksimal di RSUD dr Slamet, ujar Bupati Rudy.

Dihadapan direktur dan manajemen serta pegawai RSUD setempat, Rudi kembali menegaskan bahwa pemerintah daerah berkewajiban meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui RSUD dr Slamet.

Untuk meningkatkan kualitas serta upaya transformasi kesehatan nasional, kata Rudy, maka akreditasi bintang 5 yang telah diraih RSUD Garut harus sejalan dengan pelayanan berkualitas yang tak boleh berkurang.

"Kita juga ingin memastikan bahwa dalam transformasi kesehatan nasional, kita ingin RSUD Garut dipersiapkan lebih maksimal. Apalagi sekarang akreditasi yang diraih rumah sakit harus dijadikan bagian dari kualitas pelayanan," terangnya.

[caption id="attachment_7852" align="aligncenter" width="1500"] Bupati Garut saat memberikan brifing kepada pegawai dan nakes RSUD dr Slamet. (Memanggil.co/Ist)[/caption]

Tak hanya itu, Bupati Rudy Gunawan juga mengucapkan selamat kepada para nakes yang telah resmi menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Garut. Tentu hal ini menjadi langkah positif dalam memberikan pengakuan dan penghargaan atas peran vital nakes dalam sistem pelayanan kesehatan.

Bupati Garut mendesak agar RSUD dr Slamet harus lebih maju diantara rumah sakit swasta lainnya di Kabupaten Garut.  Selain itu, RSUD dr Slamet juga harus dapat menjadi motivator bagi rumah sakit swasta lainnya.

"Jangan sampai rumah sakit swasta lebih maju daripada rumah sakit pemerintah. Padahal kan semua disediakan oleh pemerintah baik alat kesehatan, gaji dan sarana prasarana. Namun kalau swasta kan juga dia harus pinjam uang ke sana-sini agar membuat cashflow mereka tangguh," pungkasnya.

Editor : Arief Pramono