MEMANGGIL.CO - Bagi banyak orang, jabatan menjadi seorang kepala desa alias kades di negara Indonesia dianggap istimewa. Kira-kira apa yang melatarbelakangi jabatan tersebut begitu diminati oleh banyak kalangan? Ya, selain berniat untuk mengabdi, tentu tidak lepas karena desa punya regulasi sendiri dan juga dana desa nominalnya fantastis.
Sebagai contoh saja, dari total 271 desa di Kabupaten Blora nilai anggaran Dana Desa pada tahun 2023 ini sebesar Rp 258.020.113.000 (Rp 258 miliar). Kriterianya ada yang tertinggi dan terendah.
"Tertinggi di Blora adalah Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan. Yaitu sebesar Rp 1.940.338.000 (Rp 1,9 miliar)," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Blora, Yayuk Windrati kepada Media Memanggil Network, ditulis Sabtu (18/03/2023).
Alumni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini juga menyebutkan besaran anggaran Dana Desa terendah yaitu Desa Ngadipurwo, Kecamatan Blora Kota.
"Untuk nilai terendah Desa Ngadipurwo Rp 599.387.000 (Rp 599 juta)," beber Yayuk, panggilannya.
Dari keseluruhan desa yang ada di Blora, tentunya juga sudah barang pasti, ada yang pengeloaan programnya unggul alias bagus dan menonjol. Barangkali satu di antaranya juga mendapatkan reward khusus dari Pemerintah Kabupaten Blora maupun pusat.
Arahan Kemendes PDTT
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) selama ini telah mengarahkan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat lebih fokus berdasarkan data mikro desa.Melibatkan warga desa, berdasar potensi yang dimiliki desa, serta memperhatikan kearifan lokal desa, kata Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Gus Halim, demikian ia kerap disapa, juga menyebutkan bahwa penggunaan Dana Desa di antaranya dapat mencakup kegiatan pendirian, pengembangan, dan peningkatan kapasitas pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau BUMDes Bersama hingga kegiatan pengembangan desa wisata.