MEMANGGIL.CO - Pendidikan adalah salah satu kunci untuk melindungi alam. Selain itu, juga mewarisi pengetahuan tentang keberlanjutan kepada generasi mendatang. Di tengah keprihatinan atas kerusakan hutan yang makin mengkhawatirkan, muncul inisiatif menarik bernama Sekolah Hutan.
Konsep ini mengusung ide belajar pada alam, dan bagaimana manusia dapat berperan dalam melestarikan lingkungan. Belajar pada alam bukanlah ide baru.
Bahkan para tokoh masyarakat terdahulu telah mempraktikkan kebiasaan ini membaca tanda-tanda alam. Selanjutnya mengambil hikmah dari lingkungan sekitar.
Mereka menjadi bijak, berilmu dan lebih dekat dengan Sang Pencipta melalui pemahaman alam ini, ujar Head Master Forest School Bogor, Eka Soeriansyah, saat ditemui di Sekolah Hutan Nusantara di wilayah Batu Roti, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Selasa (26/9/2023).
Eka mengatakan, Sekolah Hutan adalah salah satu model pendidikan modern yang meneruskan warisan ini. Di dalam forest school, anak-anak dan siswa diajarkan berbagai keterampilan yang sesuai dengan kehidupan tumbuhan di hutan.
"Tujuan dari program Sekolah Hutan ini bukan hanya menghasilkan individu yang paham alam, tetapi juga dapat membaca tanda-tanda alam sebagai cara untuk menjaga keberlanjutan bumi kita," terangnya.
Sedangkan terkait perekrutan siswa, kata Eka, pihak Sekolah Hutan merekrut siswa melalui jaringan komunitas, yakni memiliki tujuan serupa dalam melestarikan lingkungan khususnya hutan.
Konsep ini sudah ada di Inggris dan Indonesia dengan istilah sekolah alam yang sudah banyak berkembang, imbuhnya.
Sedangkan program Sekolah Hutan berlangsung selama 2 hari 1 malam. Kemudian kurikulum tematiknya yakni mengangkat isu-isu terkini terkait hutan, termasuk kerusakan dan kebijakan yang mempengaruhi masyarakat di pinggiran hutan.
Eka menambahkan, ada 12 pertemuan setiap bulan dan pada akhir semester akan diadakan Jambore SekolahHutan. Selama mengikuti program itu, para siswa juga akan menciptakan aplikasi bernama "Ini Hutanku, yang diharapkan menjadi basis data penanaman kembali dan gerakan massa siswa Sekolah Hutan, serta menjadi pedoman kebijakan tentang kondisi hutan di Indonesia.
Sementara itu, Sekolah Hutan Nusantara yang baru didirikan tersebut, merupakan hasil kolaborasi berbagai lembaga dengan visi dan misi lingkungan yang sama, di bawah naungan Yayasan Jagaddhita Nusantara dan program yang ada di Susila Dharma Indonesia (SDI).
Dan Latar belakang berdirinya Sekolah Hutan, adalah kekhawatiran mendalam atas kerusakan hutan di Indonesia, khususnya di Jawa Barat.
Tahun pertama ini menjadi pilot program pergerakan untuk mengatasi masalah kerusakan hutan dan mitigasi bencana di wilayah tersebut, paparnya.
Eka melanjutkan bahwa program ini sangat terbuka untuk umum, yang memiliki visi dan misi lingkungan yang sama. Sekolah Hutan adalah langkah konkrit dalam memperkuat semangat perubahan untuk melestarikan alam demi masa depan yang berkelanjutan.
Dengan pendidikan yang tepat, kita dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan alam kita," pungkas Eka.(*)
Penulis : Yudi Irawan
Editor : Pramono