MEMANGGIL.CO - Wakil Bupati (Wabup) Blora, Tri Yuli Setyowati meminta maaf saat konferensi pers di kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blora, Selasa (10/10/2023) sore. Diakuinya telat datang saat ingin menyampaikan klarifikasi di hadapan puluhan awak media mengenai aksinya bagi-bagi uang gepokan.
"Teman-teman rekan wartawan yang saya hormati, mohon maaf kalau tadi saya telat, karena tadi memang perjalanan dari Semarang," ujar Mbak Tri Yuli, panggilannya saat mengawali konferensi pers yang kedua di kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blora.
Orang nomor dua di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora ini kemudian menyampaikan perihal yang tak jauh beda dengan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blora, HM Dasum atau yang lebih akrab disapa Mbah Dasum.
Menurut Mbak Tri Yuli, dalam videonya yang viral membagi-bagikan uang gepokan itu, kehadirannya dalam rapat adalah sebagai kader DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blora.
"Nah, saya hadir di rapat itu kapasitas saya sebagai bendahara DPC. Nah, reward yang kami dapatkan di DPD kemudian setelah kita rapat, hasil dari DPD, temen-temen sepakat untuk uang itu dibagi kembali," terangnya.
Dikatakan Mbak Tri Yuli, bahwa dirinya membagi-bagikan uang itu sesuai dengan hasil keputusan bersama dan sesuai apa yang disampaikan Mbah Dasum sebelumnya.
"Uang itu uang reward hasil kami, jadi DPD mempunyai penilaian bahwa di Blora kinerja kami itu sesuai target," katanya.
Selain itu, lanjut Mbak Tri Yuli, disampaikan pihaknya sudah membuat pos gotong royong untuk para calon legislatif (caleg) di tiap-tiap daerah pemilihan (dapil).
Sebelumnya, Mbah Dasum juga memberikan penjelasan panjang lebar terkait kadernya yang viral di jagat maya buntut membagi-bagikan uang gepokan. Kadernya itu, Tri Yuli Setyowati yang saat ini menjabat sebagai Wabup Blora.
"Uang itu tadinya gotong royong ke DPD, DPD dikembalikan lagi ke kabupaten masing-masing untuk kegiatan yang harus dikerjakan," katanya.
Mbah Dasum yang juga Ketua DPRD Blora ini mengaku, perihal yang terjadi dan menimpa Wabup Blora adalah peristiwa biasa, apalagi mendekati tahun politik.
"Hal seperti itu saya anggap biasa saja lah, yang mesti tujuan kita baik untuk kemaslahatan masyarakat di Blora," ungkapnya.
Untuk mencegah kadernya kedepan supaya tidak viral lagi, menurut Mbah Dasum, seharusnya tidak usah memvideokan hal-hal yang sifatnya nanti akan memberikan pemahaman kepada masyarakat yang macam-macam.
"Saya kira juga ini suatu pendewasaan berpolitik. Mudah-mudahan masyarakat memahami bahwa dari partai kami berpikir untuk masyarakat," tandasnya.
https://youtu.be/jjWKFEJv8zw?si=I3JN6iUEBrOCiVKV