MEMANGGIL.CO - Upaya Pemkab Blora dalam menguji coba sistem parkir elektronik alias E-Parkir di Pasar Sido Makmur Blora tampaknya masih kurang matang. Terbukti, pengunjung jadi mengantre panjang.
Salah satu pedagang Pasar Sido Makmur Blora mengeluhkan kondisi tersebut. Uji coba E-Parkir dinilai mengakibatkan kemacetan.
"Saiki digawe mencet karcis, malah marai macet," ujar pedagang asal Tunjungan, Sundari pada Memanggil.co, Jumat (11/7/2025).
Pedagang merasa solusi yang dihadirkan Pemkab Blora kurang perencanaan yang matang.
"Iku urung lebaran, ke depan kalau lebaran malah antre sampai jalan raya. Ini antre nya pol kayak orang mudik dari Jakarta," ungkapnya.
Sebelumnya, uji coba E-Parkir Pasar Sido Makmur kerap kali disosialisasikan melalui banyak pemberitaan di media massa. Dianggap penerapan sistem elektronik mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pengakuan Kepala Dindagkop UKM Blora, Kiswoyo, bahwa uji coba E-Parkir baru dimulai pada Rabu lalu pukul 15.00 WIB dan akan berlangsung hingga Jumat ini, yakni 11 Juli 2025 pukul 00.00 WIB.
"Ini sebagai fase edukasi kepada masyarakat agar mereka bisa beradaptasi secara bertahap dengan sistem pembayaran digital," ungkapnya kepada wartawan di Blora.
Baca juga: Bertambah Jadi 4 Orang Korban yang Tewas Akibat Kebakaran Hebat Sumur Minyak Ilegal di Blora
Menurutnya, perangkat parkir elektronik sebetulnya telah disiapkan sejak 2019 lalu dan mulai dioperasikan setelah melalui proses evaluasi dan perbaikan teknis.
Ia mengungkapkan sistem ini dirancang untuk mengurangi ketergantungan terhadap transaksi tunai. Pada tahap awal, pembayaran diperkirakan masih didominasi metode manual sekitar 70 persen, sementara pembayaran nontunai atau cashless baru sekitar 30 persen.
"Kami menargetkan dalam empat bulan ke depan sistem parkir elektronik dapat dioperasikan sepenuhnya secara nontunai. Selain itu, dikembangkan opsi berlangganan khusus bagi para pedagang yang memiliki mobilitas tinggi, agar lebih praktis dan efisien," ujarnya.
Kontrak Pengelolaan E-Parkir Capai Rp 800 Juta
Baca juga: Cerita Gila Warga Blora Kena Tipu Aplikasi Risetcar, Tahu Non OJK Masih Saja Deposit
Meskipun sistem digital akan mengurangi jumlah petugas parkir manual, diakuinya bahwa sebagian besar tenaga lama tetap akan dilibatkan dalam operasional sistem baru, baik dalam fungsi pengawasan maupun pelayanan
Adapun nilai kontrak pengelolaan parkir elektronik hingga akhir tahun ini diperkirakan mencapai Rp800 juta.
Pihaknya menaruh harapan besar terhadap digitalisasi ini, mengingat pendapatan retribusi parkir sebelumnya hanya berkisar antara Rp390 juta hingga Rp396 juta per tahun.
"Kami optimistis penerapan parkir elektronik dapat meningkatkan akuntabilitas serta pendapatan daerah secara signifikan. Setelah uji coba selesai dan hasil evaluasi dinyatakan positif, peluncuran resmi akan dilakukan oleh Bupati Blora," ujar Kiswoyo.
Editor : Adirin