Cek Fakta: Tidak Benar Dokter Jaga RSUD Blora Enggan Layani Pasien

Postingan tentang layanan RSUD Blora yang sempat viral diposting di tiktok oleh akun @sobatngaret. (Tangkapan layar Tiktok)

MEMANGGIL.CO - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. R. Soetijono Blora mendapatkan sorotan publik. Menyusul kabar buruk beredar luas terkait dokter jaga di rumah sakit setempat enggan melayani pasien.

Kabar tersebut mulanya diposting oleh akun @sobatngaret yang hingga 4 hari dilihat belum dihapus memperlihatkan suasana rumah sakit dengan narasi negatif. Tak pelak, langsung viral dan banjir komentar.

Baca juga: Tuban Bidik Predikat Kabupaten SehatĀ 

"Jam 5 pagi blas ra enek dokter jagane. Turu digugah muring-muring," ucap suara dalam video postingan tersebut, ditulis Memanggil.co pada Sabtu (19/7/2025) pukul 23.55 WIB tengah malam.

Postingan yang niatnya barang kali sebuah kritik tapi berubah menjadi ujaran kebencian ini sempat terpantau ditonton hingga 615,6 ribu, mendapatkan sebanyak 9.017 like, 904 komentar, 438 ditambahkan ke favorit, dan dibagikan 1.757 kali.

Dipantau kembali pada Minggu (20/7/2025) siang, postingan tersebut kini sudah lenyap alias dihapus atau ditakedown oleh pemilik akun @sobatngaret.

Dokter Jaga RSUD Blora Pamit Salat Subuh

Pihak RSUD Dr. R. Soetijono Blora ketika mengadakan konferensi pers. (Memanggil.co/Abdul Sobirin)

Direktur RSUD Dr. R. Soetijono Blora, dr. Puji Basuki, angkat bicara terkait viralnya postingan negatif tersebut. Sebagai bentuk sikap dan bantahan, pihak rumah sakit kemudian mengadakan konferensi pers terkait kronologi awal masuknya pasien yang dimaksud.

"Untuk kronologi pasien datang sekitar jam 02.00 WIB lebih dan itu sudah masuk diterima di IGD (Instalasi Gawat Darurat) tanggal 15 Juli," ujar dr. Puji, panggilan akrabnya.

Menurut dr. Puji, kondisi pasien saat baru masuk masih sangat lemah. Tensinya setelah dicek 70 per 30. Tim IGD RSUD Dr. R. Soetijono Blora kemudian melakukan tindakan perbaikan dengan memasang infus ke pasien.

"Dilakukan pemeriksaan lain-lain, dan dilakukan pemberian obat-obatan yang bisa meningkatkan tensi atau agar membaik," terangnya.

Baca juga: Petugas RSUD dan Puskesmas di Blora yang Tak Berikan Layanan Baik Akan Dipindah ke Tengah Hutan

Setelah dilakukan penanganan secara medis, sampai dengan pukul 04.00 WIB dini hari kondisi pasien sudah ada peningkatan dari tensi 70 menjadi 90.

"Di sini kondisinya sudah stabil. Namun masih ada rasa sesak di dada, maka dilakukan regulasi atau terapi uap," jelasnya.

Diakui dr. Puji, terapi uap yang dilakukan oleh pihak rumah sakit agar sesaknya pasien bisa berkurang.

"Di situ mulai terjadi perdebatan atau permintaan keluarga pasien yang secara medis tidak bisa diberikan," ungkapnya.

Menurutnya, ada permintaan pasien supaya ditangani dokter yang bekerja di RSUD Blora. Kondisi waktu itu dokternya sedang diklat tidak bisa melayani pasien.

Baca juga: Gerakan Menanam Cabai Jadi Ikhtiar Pemkab Blora Kendalikan Inflasi

"Di kala pasien kondisinya sudah stabil dan ada keluhan pasien, ini si dokter sebetulnya pamit untuk menunaikan salat subuh," terang dr. Puji.

Ia menyampaikan, bahwa diproses inilah kemudian ada video yang mengatakan rumah sakit pada jam 05.00 pagi tidak ada dokter jaganya.

"Yang viral itu tidak benar karena kita sudah melakukan tindakan-tindakan penanganan pasien yang dimaksud," kata dr. Puji.

Lebih lanjut, Direktur RSUD Dr. R. Soetijono Blora mengungkapkan, dokter kembali lagi sekitar 5 menitan setelah menjalankan kewajiban salat subuh dan kemudian menangani pasien-pasien yang sudah ada di rumah sakit.

"Waktu itu pasien tidak begitu ramai," ungkapnya.

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru