MEMANGGIL.CO - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Blora mengadakan audiensi dengan Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora. Adapun misinya yaitu membawa gagasan tentang proyeksi pembangunan pertanian di Blora.

Ketua HMI Cabang Blora, Mohammad Taufiqurrohman Naim mengungkapkan, audiensi yang digelar ini merupakan upaya untuk melembagakan ide dan gagasan agar dapat menjadi sebuah program yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Blora.

"Dari data BPS Blora, tercatat sekitar 43,52 persen penduduk mata pencaharian di Blora berprofesi sebagai petani," ungkapnya melalui keterangan tertulis diterima Memanggil.co, Rabu (21/2/2024).

Taufiq menilai perkembangan ekonomi di Blora cenderung stagnan. Menurutnya, fluktuasi prosentasenya tidak terlalu jauh, yakni 1-3 persen dari tahun 2021-2023.

"Tak dipungkiri bahwa Kabupaten Blora secara geografis merupakan daerah yang kaya akan lahan pertanian, sehingga menurut kami perlu melahirkan inovasi dan gagasan baru agar hasil pertanian di Blora dapat meningkat secara signifikan," ucapnya.

Dalam pertemuan audiensi dengan DP4 Blora, Taufiq menyampaikan beberapa pokok-pokok gagasan yang perlu mendapatkan prioritas. Antara lain sebagai berikut:

Pertama, gagasan atas digalakkannya pertanian organik. Alasannya tak lain adalah meminimalisir potensi pencemaran tanah atas penggunaan pupuk kimia.

Dengan kata lain, pertanian organik perlu didorong dengan strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas penggunaan pupuk kimia yang berlebihan untuk beralih ke pupuk organik.

Kedua, mendorong untuk meningkatkan pengembangan produk buah, yakni durian dan alpukat. Karena kedua buah ini dipilih berdasarkan potensi pasar yang tinggi dan kesesuaian dengan kondisi geografis di beberapa titik.

Dengan harapan hasil dari buah tersebut dapat menjadi komoditas perdagangan di Blora.

HUT RI

Ketiga, mengusulkan membangun waduk atau embung di lahan sawah yang pada umumnya hanya dapat panen satu kali setiap tahun, seperti Kecamatan Jiken dan Kecamatan Sambong.

Keempat, mengusulkan konsep sinergitas dan kolaborasi antar lembaga pemerintah atau OPD untuk bekerja sama dengan tujuan keberlanjutan pembangunan sesuai SDGs.

Seperti konsep eco wisata yang dapat diupayakan antara sektor pariwisata dengan sektor pertanian atau perkebunan.

Kelima, meningkatkan strategi untuk menarik perhatian para pemuda untuk menjadi petani millenial.

Sebagai akhir dari pertemuan audiensi tersebut, pihak DP4 Blora menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan audiensinya.

Adapun harapannya adalah dapat menjadi awal dari sinergitas yang positif dan tidak hanya berhenti dalam tataran konsep atau wacana.

Pihak DP4 Blora juga bersedia membuat agenda untuk mendalami dan bertatap muka sebagai langkah tindak lanjut dari pertemuan ini.