MEMANGGIL.CO- Ketua Himpunan Alumni IPB University, Waineg S Jas, mengungkapkan upaya baru dalam mendukung beasiswa bagi mahasiswa IPB melalui inisiatif program deposito Wakaf. Program ini memungkinkan para alumni dan masyarakat memberikan wakaf dalam bentuk deposito, di mana hasil dari bagi hasil deposito akan digunakan untuk beasiswa.

"Ini adalah inisiatif baru yang kami lakukan, yaitu BSI Cash Wakaf Link to Deposito. Orang bisa memberikan wakaf dengan cara mendepositokan uang mereka, sementara bagi hasilnya akan digunakan untuk wakaf. Untuk seri pertama ini, kami fokuskan sepenuhnya untuk beasiswa," ungkap Waineg.

Program ini merupakan bagian dari upaya besar Himpunan Alumni IPB dalam mendukung pendidikan 1000 mahasiswa IPB yang membutuhkan. "Kami punya target untuk memberikan beasiswa kepada 1000 mahasiswa. Salah satu program yang kami jalankan adalah program wakaf deposito ini," tambahnya.

Selain program wakaf deposito, Himpunan Alumni IPB juga menggelar berbagai kegiatan penggalangan dana lainnya. Pada 30 September lalu, mereka mengadakan konser amal bertajuk "September Ceria" yang berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 2,5 miliar.

Dana tersebut juga akan dialokasikan untuk beasiswa. "Kami juga memiliki program 'Orang Tua Asuh', di mana alumni IPB secara pribadi mendukung sejumlah mahasiswa hingga mereka lulus," jelas Waineg.

Menurutnya, program wakaf deposito ini mendapat sambutan positif dari banyak pihak, termasuk BSI sebagai mitra dalam program ini. "Program deposito wakaf ini diapresiasi, karena ini adalah yang pertama di IPB dan diikuti oleh kampus-kampus lain. Namun, koordinasi di BSI sendiri agak lambat, sementara kami di IPB bergerak cepat," ujar Waineg.

Sejauh ini, IPB telah meluluskan lebih dari 200 ribu alumni, dengan sekitar 180 ribu alumni yang aktif. Alumni-alumni ini berperan penting dalam mendukung mahasiswa yang kurang mampu, terutama mereka yang datang dari pelosok nusantara. "Mahasiswa IPB unik, mereka datang dari seluruh penjuru Indonesia, banyak yang berasal dari keluarga kurang mampu. Tahun lalu, kami membantu 600 mahasiswa yang bahkan tidak memiliki uang untuk mendaftar," tambah Waineg.

Waineg berharap program wakaf deposito ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak yang lebih besar. Ia juga mengajak media untuk mendukung dan menyebarluaskan program-program seperti ini.

"Saya berharap media bisa terus mendukung dan mempublikasikan program-program ini, agar semakin banyak yang terinspirasi untuk berkontribusi," tutupnya.