MEMANGGIL.CO Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menggelar Focus Group Discussion (FGD) di ruang rapat lantai 2B, Selasa (15/10/2024).

Diketahui, acara ini bertujuan untuk membahas hasil pengembalian anak tidak sekolah (ATS) di wilayah tersebut, serta merumuskan strategi lebih lanjut untuk meningkatkan partisipasi anak dalam pendidikan.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Nuril Huda, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa saat ini, sebanyak 4.715 anak tidak sekolah telah berhasil kembali ke dunia pendidikan sesuai dengan tingkatan semula. Upaya ini merupakan hasil kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sekolah, dan masyarakat.

"Berdasarkan data yang kami dapatkan dari aplikasi, jumlah anak tidak sekolah di Kabupaten Blora mencapai 8.778 anak. Dari jumlah tersebut, 8.240 anak telah diverifikasi dan 4.715 anak sudah diintervensi untuk kembali ke sekolah," ujarnya.

Nuril Huda juga menekankan pentingnya peran operator desa dalam proses pendataan dan verifikasi anak tidak sekolah. Ia meminta agar operator desa dapat berkontribusi dalam melakukan verifikasi dan pendataan di masing-masing wilayah desa.

Setelah FGD ini, ia berharap akan ada bimbingan teknis (bimtek) untuk operator desa terkait pendataan anak tidak sekolah di setiap desa.

"Bimtek ini penting agar para operator desa memahami metode dan prosedur yang tepat dalam melakukan pendataan, sehingga kita dapat memastikan tidak ada anak yang terlewatkan," tambahnya.

Tambahan informasi, Forum group discussion (FGD) tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat organisasi daerah meliputi, Bappeda Blora, Dinas pendidikan, Kemenag, Dinkominfo, Dinas PMD, SKB, Forum Komunikasi pondok Pesantren, Tim Penggerak PKK, Forum PKBM, Dewan Pendidikan Blora.