MEMANGGIL.CO - Paguyuban Pasar Sido Makmur Blora, Endah, menyampaikan bahwa beberapa pedagang melaporkan kehilangan barang dagangan dan ada kemungkinan bahwa pelakunya sesama pedagang.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam audiensi yang digelar oleh DPRD Blora yang melibatkan Dinas Perdagangan dan UKM Blora, Kapolsek Blora, serta perwakilan pedagang, di Gedung DPRD Blora, Senin (11/11/2024).

"Salah satu pedagang mengatakan, 'Bu, kalau dagangan saya hilang, pastinya tidak jauh dari teman pedagang sendiri.' Itu pengakuan mereka sendiri," ujar Endah.

Endah menjelaskan, barang-barang yang hilang, seperti bawang lombok dan brambang, diduga diambil oleh pedagang lain yang menjual barang serupa.

"Logikanya seperti itu, Pak. Misalnya pisang yang hilang, kemungkinan yang mengambil adalah pedagang pisang juga. Kalau barangnya sudah dijejerkan pasti tidak kelihatan," tambah Endah.

Menanggapi keluhan tersebut, para pedagang mengusulkan untuk memperketat keamanan di pasar, salah satunya dengan menambah jumlah penjaga pasar.

Namun, Endah menyebutkan bahwa rencana untuk mengimplementasikan iuran bulanan bagi keamanan pasar bukan solusi yang tepat karena sebelumnya iuran serupa menimbulkan masalah.

Adapun Paguyuban Pasar Sido Makmur juga mengusulkan solusi untuk mengurangi risiko kehilangan barang, yakni dengan menerapkan sistem satu pintu masuk dan keluar pasar.

"Dengan satu pintu, kita bisa lebih mudah mengontrol keluar masuknya orang. Namun, jika masih ada kasus pencurian berarti kemungkinan besar kan pelakunya adalah orang dalam atau teman pedagang itu sendiri," ujarnya.

Endah berharap agar Pemerintah Daerah (Pemda), Dinas Perdagangan dan UKm Blora dan DPRD Blora dapat memberikan dukungan untuk penambahan CCTV serta penambahan penjaga pasar demi memastikan kenyamanan para pedagang di Pasar Sido Makmur Blora.