MEMANGGIL.CO - Debit air yang terus meningkat di wilayah hulu menyebabkan tekanan air menumpuk dan akhirnya merobohkan tanggul Kali Ingas di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Rabu (18/12/2024) sekitar pukul 06.00 WIB.

Akibat jebolnya tanggul itu, air mengalir deras masuk ke persawahan Desa Kedungprimpen dan sejumlah desa diwilayah Kecamatan Baureno diantaranya Pomahan, Karangdayu dan Pucangarum.

Adapun warga setempat bersama personel TNI-Polri, BPBD, BBWS serta perangkat desa bergotong-royong berupaya membendung air yang mengalir deras menggunakan alat peralatan seadanya.

Mereka menggunakan peralatan seadanya, seperti batang pohon bambu, sesek, terpal, dan karung berisi tanah untuk menahan laju air.

Diketahui, kondisi tersebut mengancam ribuan hektar tanaman padi berusia 1,5 hingga 2 bulan yang tersebar di empat desa, yaitu satu desa di Kecamatan Kanor dan tiga desa di Kecamatan Baureno.

Danramil 0813-10/Kanor, Kapten Cba Puji Hariyono, mengatakan bahwa pihaknya menurunkan personel Babinsa untuk bergotong-royong dengan petugas dari instansi terkait lainnya.

Kami berupaya sekuat tenaga untuk menutup tanggul yang jebol dan mencegah meluasnya dampaknya, ujar Kapten Hariyono.

Adapun 2 (dua) unit perahu serba guna milik Kodim 0813 Bojonegoro juga diluncurkan ke lokasi untuk membantu mobilisasi material dalam kegiatan karya bakti perbaikan sementara tanggul jebol tersebut.

"Bagi warga masyarakat yang berada disekitar persawahan dan perkampungan yang dekat jebolnya tanggul, agar tetap hati-hati dan waspada," himbau Danramil.

Sementara itu, Yoyok, perangkat Desa Kedungprimpen, menyampaikan bahwa warga setempat terus berusaha semaksimal mungkin untuk membendung air agar tidak semakin melebar.

"Air dari wilayah hulu tidak bisa masuk ke Sungai Bengawan Solo karena debitnya sedang naik, sehingga tekanan air terus menumpuk dan mengakibatkan tanggul jebol," ungkapnya.