MEMANGGIL.CO - Program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) Sengkuyung 2025 di Kabupaten Blora akan menyasar empat desa sebagai lokasi pembangunan. Lantas desa mana saja yang dipilih menjadi lokasi pembangunan?
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Blora, Yayuk Windrati, melalui Kepala Bidang Penataan, Pengembangan, dan Pengelolaan Keuangan Desa, Suwiji mengungkapkan, program TMMD 2025 ini sesuai dengan perencanaan awal yang mengacu pada program nasional.
"Jadi Kabupaten Blora mendapat jatah empat TMMD Sengkuyung, mengingat tahun lalu Blora sudah menerima TMMD Reguler," ujarnya, ditulis Kamis (6/2/205).
Empat desa yang terpilih menerima program TMMD Sengkuyung 2025 adalah Desa Adirejo (Kecamatan Tunjungan), Desa Muraharjo (Kecamatan Kunduran), Desa Nglandeyan (Kecamatan Kedungtuban), dan Desa Kepoh (Kecamatan Jati).
Ia menuturkan, pembangunan yang lebih difokuskan dalam program ini adalah peningkatan jalan makadam serta pembangunan infrastruktur lainnya yang akan mendukung akses masyarakat desa.
Suwiji menambahkan, setiap desa akan menerima anggaran sekitar Rp 200 juta dari pemerintah kabupaten untuk pembangunan fisik di setiap titik.
Sementara itu, pemerintah kabupaten masih menunggu kepastian anggaran dari pemerintah provinsi yang pada tahun lalu mengalokasikan dana sebesar Rp 150 juta per titik.
"Dengan demikian, total anggaran yang diperkirakan akan diterima setiap desa mencapai Rp 350 juta," jelasnya.
Dikatakan, pelaksanaan TMMD Sengkuyung tahap pertama dijadwalkan dimulai pada minggu ketiga Februari dan berakhir pada minggu ketiga Maret 2025.
Suwiji menilai, program TMMD merupakan solusi efektif untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di desa-desa yang membutuhkan perhatian khusus.
"Kolaborasi antara Pemkab Blora dan TNI diharapkan dapat memaksimalkan pembangunan, baik melalui karya bakti mandiri maupun program TMMD," tutupnya.