MEMANGGIL.CO - Masih banyak masyarakat yang belum mengenal salah satu elemen penting dalam sistem layanan kesehatan di RSUD dr. R. Soetijono Blora, Jawa Tengah, yaitu Divisi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).

Padahal, divisi ini memiliki peran sentral dalam menjaga lingkungan rumah sakit tetap aman dari risiko penyebaran penyakit menular.

Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 27 Tahun 2017, Divisi PPI dibentuk sebagai upaya sistematis untuk mencegah dan mengendalikan infeksi yang berpotensi menyebar di fasilitas pelayanan kesehatan. Fungsi ini mencakup perlindungan tidak hanya bagi pasien, tetapi juga tenaga medis, pengunjung, hingga masyarakat sekitar.

Direktur RSUD Blora, dr. Puji Basuki, menegaskan pentingnya peran Divisi PPI dalam menegakkan protokol kesehatan di lingkungan rumah sakit.

"Divisi PPI bekerja berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat, dan seluruh aktivitas mereka terus dipantau. Mereka adalah pengawas disiplin kesehatan di rumah sakit," ujarnya, ditulis Sabtu (19/4/2025).

Lebih lanjut, dr. Puji menyebutkan bahwa semua pihak yang beraktivitas di RSUD Blora mulai dari petugas keamanan, dokter, perawat, pasien, hingga pengunjung harus mematuhi aturan yang ditetapkan oleh Divisi PPI.

Misalnya, penggunaan alat pelindung diri (APD), masker, dan prosedur sterilisasi harus dijalankan tanpa kompromi. Bahkan, pada kasus infeksi menular, seperti TBC atau hepatitis, petugas medis diwajibkan menggunakan APD berlapis untuk menghindari risiko penularan.

Divisi PPI juga memiliki peran dalam pengelolaan ruang isolasi bagi pasien dengan penyakit menular. RSUD Blora telah menyediakan zona khusus bagi pasien TBC, hepatitis, Covid-19, dan penyakit serupa untuk mencegah penyebaran kepada pasien lain maupun tenaga medis. Akses ke area ini pun dibatasi, termasuk jumlah dan waktu kunjungan keluarga.

"RS adalah tempat berkumpulnya pasien dengan berbagai penyakit, jadi penting untuk menerapkan langkah pencegahan ketat. Karena itu, anak-anak kecil tidak diperbolehkan ikut masuk ke area perawatan demi keselamatan mereka," jelas dr. Puji.

Sebagai informasi, Kabupaten Blora merupakan salah satu daerah endemik TBC. Karena itu, RSUD Blora ditunjuk langsung oleh Kementerian Kesehatan RI sebagai rumah sakit penyangga TBC tingkat madya. Penunjukan ini sekaligus menjadi pengakuan atas keseriusan rumah sakit dalam penanganan dan pencegahan penyakit menular.

"Penunjukan dari Kemenkes menunjukkan bahwa pelayanan kita untuk kasus TBC sudah memenuhi standar nasional," tutup dr. Puji.