MEMANGGIL.CO - Sebanyak lima laptop dua kantor dinas atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Blora diembat maling. Tak pelak, adanya kejadian tersebut berbuntut panjang.

Bakal ada sidang tuntutan yang akan dijatuhkan kepada siapa-siapa saja yang berkewajiban untuk mengganti rugi atas raibnya aset pemerintah. Hal ini disampaikan Sekda Blora, Komang Gede Irawadi.

Menurutnya, bahwa pihak kantor OPD yang kehilangan tidak hanya sebatas harus melaporkan kejadian kriminal ini ke kepolisian saja.

"Dinas harus melaporkan ke polisi dan membuat laporan ke bupati," terang Komang, sapaan Sekda Blora kepada awak media ini, Selasa (22/4/2025).

Setelah laporan resmi dibuat, lanjutnya, Inspektorat Kabupaten Blora kemudian akan mengecek kebenaran terkait kabar aset pemerintah yang raib.

"Setelah itu ada sidang tuntutan ganti rugi, nanti diputuskan yang bertanggung jawab terhadap aset itu siapa," ujarnya.

Diminta Ganti Rugi

Pihak kantor dinas yang kehilangan tetap wajib diberi beban untuk mengganti rugi meskipun adanya kejadian ini karena unsur kelalaian.

"Kalau karena kelalaian yang bersangkutan (tetap) harus mengganti kerugian itu," jelasnya.

HUT RI

Lebih lanjut, Komang mengaku usai mengumpulkan sejumlah pihak dalam jajarannya untuk membahas kejadian ini. Agar tidak ada kejadian serupa, kemudian dirinya segera membuat surat edaran (SE).

"Untuk surat edarannya masih diproses," tandasnya.

Diobok-obok Maling

Untuk diketahui, dua dinas yang diobok-obok maling yaitu kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora yang kehilangan sebanyak 4 laptop. Serta, kantor Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kabupaten Blora yang kehilangan sebanyak 1 laptop.

Aksi kriminal yang menimpa dua kantor dinas tersebut telah dilaporkan ke pihak kepolisian dan sedang ditindaklanjuti. Saat ini, malingnya masih gentayangan lantaran belum tertangkap.

Adapun kejadiannya pada siang bolong alias siang hari. Tepatnya pada Jumat (11/4/2025) lalu saat rentang waktu jam salat Jumat.

Adanya kejadian ini, perlu menjadi pelajaran berharga untuk kantor dinas lainnya supaya keamanan diperketat, harus dipasangi CCTV, serta CCTV tidak dibiarkan rusak atau mati.