MEMANGGIL.CO - Pendidikan memang jadi salah satu investasi terbesar dalam hidup, terutama bagi para orang tua yang ingin memberikan masa depan terbaik untuk anak.
Tapi, di tengah kenaikan biaya sekolah yang terus melambung setiap tahun, pertanyaannya, sudahkah kamu menyiapkan dananya?
Pendidikan dasar 12 tahun memang sudah dijamin negara, tapi di era persaingan seperti sekarang, punya gelar sarjana bahkan magister sudah jadi kebutuhan. Sayangnya, inflasi biaya pendidikan nggak bisa dianggap sepele.
Biaya sekolah naik tiap tahun, bahkan bisa lebih tinggi dari angka inflasi umum. Contohnya, data BPS menunjukkan kelompok pendidikan mengalami inflasi 1,69% pada Juni 2024. Tapi kalau lihat SPP kampus favorit, kenaikannya bisa jauh lebih tinggi.
Nah, biar nggak panik pas anak mulai masuk sekolah atau kuliah, ini beberapa langkah yang bisa dilakukan sejak dini:
1. Tentukan Target Sekolah Anak
Mau anak sekolah di swasta atau negeri, semua harus jelas sejak awal. Identifikasi jenjangnya: dari TK, SD, SMP, SMA, sampai kuliah.
Bahkan, lebih baik kalau sudah tahu mau kuliah di mana. Semakin detil, semakin siap. Jangan lupa siapkan rencana cadangan.
2. Hitung Semua Biaya yang Dibutuhkan
Cari tahu berapa uang pangkal, SPP bulanan, biaya buku, kegiatan, hingga sumbangan lainnya. Kalau anak punya bakat khusus, siapin juga dana ekstra buat les atau pelatihan.
3. Perhitungkan Inflasi Pendidikan
Jangan lupa bahwa biaya sekolah nggak akan segitu-gitu aja. Misalnya, kalau anak masih usia 2 tahun dan akan mulai TK dua tahun lagi, semua biaya harus dihitung dengan tambahan inflasi, rata-rata 5–10% per tahun.
Contohnya, dana pendidikan dari playgroup sampai kuliah bisa tembus lebih dari Rp400 juta dengan asumsi inflasi 5% per tahun.
4. Mulai Susun Anggaran Sekarang
Setelah tahu total biaya dan waktu yang tersedia, kamu bisa hitung berapa dana yang harus disisihkan tiap bulan.
Misalnya, untuk biaya masuk playgroup tahun depan, bisa mulai nabung Rp775 ribu per bulan atau langsung siapkan Rp9 juta-an sekarang.
Fokus ke biaya kuliah saja? Cukup siapkan Rp335 ribu per bulan atau Rp28 juta secara langsung sejak awal, dengan catatan dana diinvestasikan pada instrumen dengan return sekitar 15%.
5. Pilih Instrumen Investasi
Dana pendidikan bisa dikumpulkan secara bulanan atau langsung (lumpsum), lalu ditempatkan di instrumen investasi seperti reksadana, logam mulia, atau saham. Pilih yang sesuai dengan profil risiko dan target hasil kamu.
6. Disiplin Menabung dan Rutin Evaluasi
Ingat, dana pendidikan bukan sisa penghasilan, tapi harus disisihkan sejak awal. Evaluasi kondisi keuangan setidaknya setiap enam bulan atau setahun sekali.
Kalau return investasimu kurang, ubah strategi atau tambah alokasi. Bisa juga manfaatkan bonus tahunan.