MEMANGGIL.CO - Investasi sering disebut sebagai kunci penting untuk masa depan keuangan yang lebih baik. Tapi pertanyaannya, kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk mulai berinvestasi?

Apakah harus menunggu usia matang? Gaji naik? Atau kondisi ekonomi stabil dulu?

Melansir laman resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), jawabannya cukup sederhana mulai investasi ketika kamu sudah siap secara finansial, mental, dan punya tujuan yang jelas.

Berikut ini lima hal penting yang perlu kamu perhatikan sebelum mulai berinvestasi:

1. Semakin Cepat, Semakin Baik

Secara prinsip, makin cepat kamu mulai investasi, makin besar hasil yang bisa diraih di masa depan. Ini karena efek compounding atau bunga berbunga yang bekerja seiring waktu.

Misalnya, rutin investasi Rp500 ribu per bulan sejak usia 23 tahun akan jauh lebih menguntungkan dibanding baru mulai di usia 30, meskipun nominalnya sama.

Tapi bukan berarti asal mulai. Fondasi keuangan pribadi harus kuat dulu sebelum kamu masuk ke dunia investasi.

2. Pastikan Kondisi Keuangan Sudah Siap

Sebelum investasi, ada tiga hal utama yang perlu kamu miliki:

a. Dana darurat:vIdealnya setara 3–6 bulan pengeluaran. Dana ini penting untuk menghadapi situasi tak terduga tanpa harus mencairkan investasi di waktu yang tidak tepat.

b. Bebas utang konsumtif: Lunasi cicilan dengan bunga tinggi seperti kartu kredit atau pinjol. Sebab, return investasi umumnya tidak cukup menutup bunga utang yang besar.

c. Arus kas positif: Pastikan penghasilanmu lebih besar dari pengeluaran. Kalau masih “gali lubang tutup lubang”, sebaiknya perbaiki dulu cash flow sebelum mulai investasi.

HUT RI

3. Tentukan Tujuan Investasi

Investasi bukan sekadar mencari untung, tapi soal tujuan. Apakah untuk beli rumah, dana pensiun, atau biaya pendidikan anak?

Tujuan akan menentukan pilihan instrumen investasi yang cocok.

Misalnya, reksa dana pasar uang cocok untuk jangka pendek, sedangkan saham atau reksa dana saham lebih pas untuk tujuan jangka panjang.

4. Jangan Tunggu Momen Sempurna

Banyak orang ragu mulai investasi karena situasi ekonomi sedang tidak stabil atau pasar lagi turun. Padahal, menurut Kemenkeu, pasar turun justru bisa jadi peluang beli aset di harga rendah.

Yang penting adalah kamu sudah siap, bukan nunggu kondisi ideal. Konsistensi dan strategi jangka panjang jauh lebih penting daripada menunggu waktu yang "sempurna".

5. Mulai dari Nominal Kecil dan Pahami Risikonya

Investasi nggak harus langsung besar. Mulai dari nominal kecil, misalnya Rp100 ribu, sambil belajar mengenali profil risiko diri sendiri: konservatif, moderat, atau agresif.

Hindari investasi karena ikut-ikutan atau FOMO. Yang paling penting adalah paham risiko dan cara mengelolanya.

Jadi, Kapan Waktu yang Tepat?

Jawabannya adalah ketika kamu sudah siap. Nggak harus tunggu kaya dulu. Justru investasi yang konsisten sejak dini bisa membantumu membangun kekayaan secara bertahap.