MEMANGGIL.CO - Tidak hanya dihafal, pengamalan nilai-nilai Pancasila dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, Ketua DPRD Jateng Sumanto, menjelaskan bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum.
Disamping itu ia memaparkan bahwa Pancasila merupakan landasan fundamental yang menjadi dasar atau induk bagi seluruh produk hukum dan sistem hukum di Indonesia.
"Semua peraturan perundang-undangan harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila, tidak boleh bertentangan. Termasuk KUHP dan Undang-Undang lainnya, semua merujuk pada Pancasila sebagai pedoman moral dan etika," ujar Sumanto saat menjadi narasumber Dialog Radio “Hari Kesaktian Pancasila: Momentum Kuatkan Ideologi Bangsa”.
Sumanto menambahkan, nilai-nilai Pancasila perlu masyarakat hayati dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Begitu juga dalam berbagai kebijakan yang pemerintah ambil.
Ia mencontohkan sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab salah satunya Pemprov dan DPRD Jateng wujudkan dalam berbagai bantuan kepada masyarakat miskin.
"Setiap tahun Pemprov dan DPRD Jateng menganggarkan bantuan keuangan guna perbaikan Rumah Tak Layak Huni (RTLH) untuk sekitar 17 ribu warga. Nilainya sebesar Rp20 juta per unit rumah," ucapnya saat di Studio Radio Sonora Semarang, Jumat, 3 Oktober 2025.
Perbaikan RTLH tersebut menurutnya bersumber dari APBD Jawa Tengah dan ditujukan untuk membantu material bangunan dan tenaga kerja, dengan rincian alokasi yang dapat bervariasi setiap tahunnya.
Ia juga menambahkan, Pancasila yang merupakan ideologi terbuka yang sifatnya dinamis, oleh karena itu Pancasila mampu mengikuti perubahan zaman, baik sosial, teknologi, dan aspirasi masyarakat tanpa kehilangan esensi nilainya.
"Meski perkembangan zaman dan teknologi semakin cepat, nilai-nilai dasar Pancasila dapat diterapkan secara relevan dari masa ke masa," paparnya.
Sedangkan menurut, Ketua Komisi A DPRD Jateng, Imam Teguh Purnomo mengatakan, masyarakat banyak mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ia mencontohkan bentuk toleransi beragama yang tinggi di tengah masyarakat.
"Masyarakat saling menghargai peringatan Hari Raya umat beragama. Saat non muslim merayakan Natal misalnya, teman-teman Banser dan ormas muslim turut serta menjaga tempat ibadah," katanya.
Contoh lainnya adalah tradisi gotong royong dan saling menolong sesama tetangga yang membutuhkan. Semua itu merupakan bukti nyata pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian, Sekretaris Komisi A DPRD Jateng, Juli Krisdianto berharap Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tak hanya sekadar seremonial. Namun menjadi ajang refleksi bahwa Pancasila adalah pondasi ideologis yang menyatukan keberagaman Indonesia.
Ia juga menginginkan pemerintah terus mendorong penguatan ideologi Pancasila melalui program pembinaan wawasan kebangsaan di sekolahan maupun perguruan tinggi.
"Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan media menjadi kunci untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini," katanya.