MEMANGGIL.CO - Pagi itu, suasana Alun-alun Blora terasa berbeda. Udara penuh semangat dan haru menyelimuti ribuan wajah yang tengah berseragam rapi.

Mereka adalah 1.535 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi 2024 Tahap II yang resmi dilantik, Jumat (10/10/2025). Namun, di antara lautan ASN baru tersebut, terselip satu kisah yang mencuri perhatian banyak orang, kisah tentang Pak Yasir, sosok difabel yang telah 13 tahun mengabdi di Puskesmas Menden, Kecamatan Kradenan.

Dengan senyum yang tak pernah pudar, Pak Yasir hadir di upacara pelantikan didampingi istrinya tercinta. Di atas kursi roda, semangatnya tampak lebih tegak daripada ribuan langkah di sekitarnya.

Ia mengikuti seluruh rangkaian pelantikan tanpa ragu, matanya berbinar menatap masa depan yang baru saja diresmikan.

"Alhamdulillah, ini momen yang sangat berarti bagi saya dan keluarga. Setelah bertahun-tahun mengabdi, akhirnya bisa resmi menjadi bagian dari ASN Blora. Saya bersyukur atas kesempatan ini,” tutur Pak Yasir dengan suara bergetar, menahan haru dan bahagia.

Perjalanan panjangnya sebagai tenaga kesehatan bukan tanpa tantangan. Namun, bagi Yasir, keterbatasan fisik tidak pernah menjadi alasan untuk menyerah. Ia justru menjadikannya kekuatan untuk terus melayani masyarakat, membuktikan bahwa pengabdian tidak mengenal batas tubuh, melainkan luasnya hati.

Bupati Blora, H. Arief Rohman, yang memimpin langsung jalannya pelantikan, memberikan apresiasi khusus untuk Yasir di hadapan ribuan ASN baru. Ucapannya disambut tepuk tangan yang menggema di Alun-alun.

"Pak Yasir adalah contoh nyata bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi. Semangat beliau mencerminkan nilai pengabdian sejati yang patut diteladani seluruh ASN Blora,” ujar Bupati Arief penuh penghargaan.

Bupati dua periode itu menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Blora untuk terus menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan ramah bagi semua.

Menurutnya, ASN Blora harus tumbuh dalam semangat saling mendukung, profesional, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat.

"Sosok seperti Pak Yasir menjadi inspirasi agar kita semua bekerja dengan hati,” lanjutnya.

Usai pelantikan, Bupati Arief menyempatkan diri menghampiri Pak Yasir. Ia menyalami dan berfoto bersama Yasir serta sang istri. Momen itu menjadi simbol penghargaan bagi perjuangan tanpa batas.

Sementara itu, Yasir kembali menundukkan kepala, kali ini bukan karena beban, melainkan rasa syukur yang melimpah.

"Terima kasih kepada Bapak Bupati dan seluruh pihak yang telah mendukung. Saya akan terus berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, karena ini bentuk tanggung jawab dan rasa syukur saya,” ungkapnya tulus.

Pelantikan PPPK kali ini bukan sekadar seremoni administratif. Ia menjadi panggung bagi kisah-kisah inspiratif seperti milik Pak Yasir, kisah tentang keteguhan, dedikasi, dan cinta terhadap profesi.

Dari sudut Puskesmas Menden hingga Alun-alun Blora, semangat Yasir menjadi pengingat bahwa pengabdian sejati tak mengenal batas fisik.

Ia tumbuh dari keyakinan bahwa bekerja untuk masyarakat adalah bentuk tertinggi dari rasa syukur, dan Blora beruntung memiliki sosok seperti dirinya.