MEMANGGIL.CO - Wakil Menteri Agama, Romo Muhammad Syafi’i, menyampaikan kabar menggembirakan terkait rencana pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di Kementerian Agama. Usai bertemu dengan Menteri PAN-RB Rini Widyantini di Kantor Kemenpan RB, Jakarta, Jumat (17/10/2025), ia mengungkapkan bahwa surat permohonan izin prakarsa pembentukan Ditjen Pesantren telah resmi ditandatangani dan segera dikirim ke Sekretariat Negara.

“Hari ini saya bersilaturahmi dengan Ibu Menpan Rini. Alhamdulillah, ada kabar baik, surat izin prakarsa pembentukan Ditjen Pesantren ditandatangani hari ini. Saya optimistis, Hari Santri 2025 akan menjadi momen hadirnya kado istimewa berupa izin pembentukan Ditjen Pesantren dari Presiden Prabowo,” ujar Romo Syafi’i.

Wamenag menjelaskan, pembentukan Ditjen Pesantren merupakan langkah penting dan mendesak karena pesantren memiliki mandat besar sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, yakni menjalankan tiga fungsi utama: pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.

“Pesantren bukan hanya tempat pendidikan agama, tetapi juga pusat dakwah dan pemberdayaan ekonomi umat. Sudah saatnya negara memberikan dukungan kelembagaan yang setara dengan tanggung jawab besar yang diemban pesantren,” jelasnya.

Kementerian Agama mencatat, saat ini terdapat lebih dari 42 ribu pesantren di Indonesia yang menampung sekitar 11 juta santri dengan kurang lebih 1 juta kiai dan dewan guru. Selain itu, Ditjen Pesantren nantinya juga akan membina lebih dari 100 ribu Madrasah Diniyah Takmiliyah dan hampir 200 ribu Lembaga Pendidikan Al-Qur’an.

Romo Syafi’i menyampaikan apresiasi kepada Kemenpan RB yang selama ini mendampingi proses pengajuan pembentukan Ditjen Pesantren. Usulan tersebut telah diajukan sejak 2019 dan terus mengalami perkembangan hingga akhirnya menunjukkan hasil positif di era kepemimpinan Menpan Rini Widyantini.

“Kolaborasi Kemenag dan Kemenpan RB sudah maksimal. Insyaallah, dengan semangat Hari Santri, izin prakarsa dari Presiden akan segera terbit. Ini bukan hanya hadiah untuk santri, tapi juga penghormatan bagi para kiai dan pesantren yang telah berjasa bagi bangsa,” pungkasnya.