Jakarta, MEMANGGIL.CO - Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) terus melakukan terobosan di dunia pendidikan Islam. Salah satu langkah strategis yang kini tengah disiapkan adalah pembentukan Direktorat Vokasi Madrasah, sebuah unit baru yang akan fokus mengembangkan pendidikan kejuruan di lingkungan madrasah.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan pendidikan vokasional sebagai prioritas utama dalam strategi nasional pengentasan kemiskinan dan peningkatan produktivitas masyarakat.
Direktorat baru ini akan memperkuat aspek keterampilan dan keahlian di madrasah agar lulusannya siap kerja, berdaya saing, dan mandiri secara ekonomi, tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman.
“Kami ingin menambah satu direktorat khusus bidang vokasi untuk memperkuat aspek kejuruan dan memastikan lulusan madrasah siap kerja,” ujar Wakil Menteri Agama RI, Romo Muhammad Syafi’i, saat kunjungan ke MA Plus Keterampilan Garut, Senin (8/11/25).
Romo Syafi’i menegaskan, madrasah vokasi nantinya akan menjadi motor baru yang melahirkan Generasi Emas 2045 generasi muda yang terampil, religius, berakhlak mulia, dan siap berkontribusi bagi Indonesia maju.
Saat ini, madrasah di Indonesia tak hanya menjadi lembaga pendidikan agama, tetapi juga pusat pembentukan karakter dan kemandirian ekonomi. Melalui pendidikan vokasional, Kemenag ingin memastikan bahwa lulusan madrasah tidak hanya unggul secara spiritual dan moral, tetapi juga kompeten dalam bidang keahlian praktis — mulai dari teknologi, agribisnis, tata boga, hingga kewirausahaan.
“Kalau saat ini sekolah terbaik di Indonesia adalah MAN Insan Cendekia Serpong, maka madrasah vokasi akan menjadi motor baru pendidikan kejuruan yang unggul dan adaptif terhadap tantangan zaman,” tambah Romo Syafi’i.
Kemenag akan melakukan penyusunan kurikulum vokasi madrasah secara terpadu, menggandeng dunia industri, dunia kerja, serta pesantren-pesantren produktif. Kolaborasi ini diharapkan mampu melahirkan lulusan madrasah yang tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi menciptakan lapangan kerja baru.
Direktorat Vokasi Madrasah juga akan memfokuskan perhatian pada peningkatan kapasitas guru kejuruan, penguatan sarana praktik keterampilan, serta integrasi nilai-nilai spiritual dalam proses pembelajaran vokasional.
Tahapan persiapan sudah dimulai pada awal tahun 2025, dengan target Direktorat Vokasi Madrasah resmi terbentuk pada akhir 2025. Setelah itu, sejumlah madrasah percontohan di berbagai daerah seperti Garut, Jombang, dan Lombok akan dijadikan pilot project pengembangan model pendidikan vokasi berbasis madrasah.
“Madrasah harus menjadi ruang lahirnya generasi yang berakhlak mulia, unggul secara kompetensi, dan mandiri secara ekonomi.” tutup Romo Muhammad Syafi’i, Wakil Menteri Agama RI.