Oleh : Naura Adhelwish Anthallahraya*

MEMANGGIL.CO - Banyak orang beranggapan olahraga itu melelahkan atau hanya penting bagi atlet. Bagi saya, pandangan itu keliru. Justru olahraga adalah investasi kesehatan yang paling murah dan sederhana, terutama untuk melindungi jantung.

Setiap kali kita bergerak, kita sebenarnya sedang memberi hadiah berharga untuk tubuh kita sendiri
Serangan jantung masih menjadi pembunuh nomor satu di dunia. Setiap tahunnya, jutaan nyawa melayang bukan karena kurangnya obat, melainkan karena gaya hidup yang acuh terhadap aktivitas fisik.

Padahal, tubuh manusia telah dilengkapi dengan “senjata” alami yang ampuh, mudah diakses, dan gratis untuk melawan ancaman ini yaitu olahraga. Bukan sekadar teori motivasional, tetapi fakta ilmiah yang telah dibuktikan oleh penelitian selama puluhan tahun.

Olahraga, secara sederhana, adalah investasi paling efektif untuk memperkuat sistem kardiovaskular yaitu jantung dan pembuluh darah, yang menjadi pusat kehidupan kita.

Bagaimana Olahraga Membangun "senjata" Jantung?

Bayangkan jantung seperti mesin utama yang tak pernah berhenti bekerja, memompa darah ke seluruh tubuh siang dan malam. Layaknya mesin, ia membutuhkan perawatan dan latihan agar tetap efisien.

Di sinilah olahraga mengambil peran penting. Setiap kali kita bergerak aktif, tubuh merespons dengan adaptasi luar biasa yang memperkuat sistem kardiovaskular dari dasar.

Pertama, olahraga membuat otot jantung lebih kuat. Seperti halnya otot lain, jantung juga perlu dilatih agar lebih efisien dalam memompa darah. Ketika seseorang rutin berolahraga, denyut jantungnya saat istirahat cenderung lebih rendah yang menandakan kerja jantung yang optimal dan sehat.

Kedua, olahraga menjaga kelenturan pembuluh darah. Arteri yang kaku dan tidak fleksibel menyebabkan tekanan darah meningkat. Dengan aktivitas fisik teratur, sirkulasi darah menjadi lebih lancar dan dinding pembuluh darah tetap elastis.

Seiring waktu, hal ini menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan menjaga aliran oksigen ke seluruh tubuh tetap stabil.

Ketiga, olahraga menekan faktor risiko utama penyakit jantung. Ia membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan kolesterol baik, menurunkan kolesterol jahat, mengontrol kadar gula darah, serta membantu menjaga berat badan ideal. Semua hal ini adalah pilar utama dalam pencegahan penyakit jantung.

Kita Tidak Perlu Menjadi Atlet

Salah satu kesalahan terbesar banyak orang adalah menganggap olahraga harus berat dan melelahkan. Padahal, manfaat besar bisa diperoleh dari hal-hal sederhana. Rekomendasi dari para ahli menunjukkan bahwa 150 menit olahraga aerobik intensitas sedang per minggu, seperti berjalan cepat, bersepeda santai, atau berenang, sudah cukup untuk menurunkan risiko penyakit jantung secara signifikan.

Jika memiliki waktu lebih sedikit, 75 menit aktivitas intensitas tinggi seperti jogging, lompat tali, atau bersepeda cepat juga memberikan efek serupa. Tambahkan pula latihan kekuatan dua kali seminggu, misalnya menggunakan beban tubuh sendiri seperti push-up atau squat.

Namun, kunci utamanya bukan pada seberapa keras kita berolahraga, melainkan pada konsistensi. Lebih baik berjalan kaki 30 menit setiap hari daripada memaksa diri berolahraga berat selama dua jam sekali seminggu.

Tubuh mencintai kebiasaan yang berulang dan stabil. Dengan menjaga ritme, adaptasi positif akan terbentuk secara alami tanpa harus mengorbankan kesehatan fisik atau mental.

Mendengarkan Bahasa Tubuh

Meskipun olahraga membawa banyak manfaat, penting untuk selalu peka terhadap sinyal tubuh. Nyeri dada, sesak napas yang tidak biasa, atau pusing berlebihan adalah tanda bahwa tubuh sedang memberi peringatan.

Saat hal itu terjadi, segera hentikan aktivitas dan konsultasikan ke tenaga medis. Olahraga seharusnya memperkuat, bukan menyakiti.

Mulailah Hari Ini, Demi Jantung Esok

Sayangnya, banyak orang menunggu “waktu yang tepat” untuk memulai olahraga—padahal waktu terbaik itu adalah hari ini. Tak perlu lari maraton atau pergi ke gym mahal. Mulailah dengan langkah kecil: berjalan kaki ke kampus, memilih tangga daripada lift, atau mengayuh sepeda ke warung terdekat.

Setiap langkah kaki, setiap keringat yang menetes, adalah bentuk cinta kita terhadap tubuh sendiri. Aktivitas sederhana yang dilakukan dengan konsisten akan menjadi investasi berharga untuk kesehatan jantung di masa depan. Karena pada akhirnya, kesehatan bukan tentang berapa lama kita hidup, tetapi seberapa baik kita menjaga kehidupan itu sendiri.

Olahraga bukan sekadar rutinitas fisik, melainkan bentuk penghargaan terhadap detak jantung yang selama ini setia bekerja tanpa henti. Maka, sebelum jantung memberi tanda kelelahan, marilah kita belajar untuk lebih peduli padanya.

Mulailah bergerak, sedikit demi sedikit, karena dari situlah masa depan yang lebih sehat dan panjang berawal. (*Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga)