Surabaya, MEMANGGIL.CO - Mohammad Turi, pria kelahiran Sampang, Madura, resmi mencatatkan namanya dalam sejarah akademik Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Di usia yang baru menginjak 26 tahun, ia dinobatkan sebagai Doktor Termuda UNESA dengan capaian luar biasa yakni Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4,00 dan predikat Wisudawan Terbaik UNESA periode ke-117.
Turi menyelesaikan studi doktoralnya di bidang Ilmu Keolahragaan, menorehkan perjalanan akademik yang terbilang fenomenal. Anak tunggal yang tumbuh di bawah asuhan sang nenek ini menjadi bukti bahwa latar belakang sederhana tidak menjadi penghalang untuk meraih mimpi besar.
Perjalanan akademiknya di UNESA dimulai pada tahun 2018. Dalam waktu yang relatif singkat, ia menembus setiap jenjang pendidikan dengan prestasi cemerlang.
Mulai Sarjana (S-1): Lulus dalam 3,5 tahun dengan IPK 3,80, Magister (S-2). Berkat beasiswa UNESA, diselesaikan hanya dalam 1 tahun 1 bulan dengan IPK sempurna 4,00 dan dinobatkan sebagai lulusan terbaik.
Kemudian Doktor (S-3) yakni kembali menorehkan IPK 4,00 dan menjadi doktor termuda di usia 26 tahun.
“Dengan tekad kuat, saya menuntaskan studi magister hanya dalam 1 tahun 1 bulan dengan IPK 4,00. Alhamdulillah, saya menjadi lulusan terbaik,” ujar Turi, Selasa (11/11/2025).
Namun, prestasinya bukan hanya soal kecepatan menempuh pendidikan. Dalam disertasi berjudul Implementasi Model Latihan Turdistance terhadap Kecepatan, Kekuatan Otot Tungkai, Power Otot Tungkai, Daya Tahan, dan Penurunan Kejenuhan pada Atlet Atletik Middle Distance, Turi memperkenalkan model latihan Turdistance, sebuah inovasi metode pelatihan yang menggabungkan aspek fisiologis, psikologis, dan biomekanika untuk meningkatkan performa atlet jarak menengah.
Penelitiannya menunjukkan hasil signifikan: model latihan tersebut terbukti efektif meningkatkan kecepatan, kekuatan, dan daya tahan atlet sekaligus menurunkan tingkat kejenuhan dalam latihan.
Karya ilmiah Turi juga mendapat pengakuan internasional. Ia telah menulis empat artikel di jurnal bereputasi global, termasuk pada kuartil tertinggi (Q1) Exercise and Sport Sciences Reviews. Selain itu, ia memiliki 17 paper konferensi, satu buku ber-ISBN, dan enam Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Sebelum dikenal di dunia akademik, Turi lebih dulu berkiprah sebagai atlet. Ia pernah memperkuat KONI Sampang dan meraih sejumlah prestasi di tingkat nasional maupun internasional.
“Olahraga mengajarkan saya disiplin, strategi, dan daya tahan mental. Nilai-nilai itu saya bawa ke dunia akademik,” ungkapnya, mengenang perjalanan dari lintasan olahraga menuju ruang penelitian.
Kini, prestasinya kian lengkap. Turi telah diterima melanjutkan studi doktoral di Boston University, Amerika Serikat, melalui Boston University Trustee Scholarship, beasiswa penuh bergengsi bagi mahasiswa berprestasi dari seluruh dunia.
Rektor UNESA, Nurhasan, menyampaikan apresiasinya atas pencapaian luar biasa tersebut.
“Ini adalah inspirasi bagi generasi muda. Mohammad Turi membuktikan bahwa semangat, kerja keras, dan tekad yang kuat mampu membawa mahasiswa Indonesia bersaing di level global,” ujarnya.