MEMANGGIL.CO - Ketua Komisi A DPRD Blora, H Ahmad Labib Hilmy atau yang lebih akrab disapa Gus Labib, berpendapat bahwa intinya kebijakan di lingkup pendidikan jangan sampai memberatkan atau jadi beban wali murid.
Pendapat ini disampaikan Gus Labib setelah beberapa waktu lalu diskusi bersama sejumlah pihak membahas munculnya kebijakan seragam Samin masuk sekolahan di Blora.
"Kebijakan (seragam Samin) jangan sampai memberatkan atau membebani wali murid. Lha berarti intinya itu diambil jalan tengah, toh kebijakan itu nanti dilaksanakan, karena memang referensinya itu dari Kemendikbud ristek," katanya pada Memanggil.co, ditulis Jumat (28/07/2023).
Menurut Gus Labib, intinya bahwa untuk pemakaian pakaian itu tidak perlu dibebankan ke siswa baru. Artinya, jika wali murid keberatan, maka jangan memaksa ataupun dipaksakan.
"Karena orang tua yang cenderung baru masuk sekolah itu ya juga membutuhkan biaya banyak," ucapnya.
Hasil diskusi Gus Labib bersama sejumlah pihak membahas lagi kebijakan seragam Samin, yakni kata Samin dihilangkan.
"Saya habis diskusi sama MUI, NU, sama Dewan Kebudayaan, sama Kemenag. Intinya bahwa Samin-nya itu dihilangkan saja, ujarnya.
Dihilangkannya nama Samin, lanjut Gus Labib, biar seakan-akan dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Blora tidak berpihak ke satu kelompok atau beberapa kelompok.
Mending pakaian adat Blora saja. Intinya gitu, kata alumni Al Azhar, Kairo, Mesir ini.