MEMANGGIL.CO - Bupati Garut, Rudy Gunawan turun tangan merespons keluhan masyarakat dan hasil audit Inspektorat terkait sejumlah proyek jalan yang dinilai tak berkualitas alias amburadul.

Selama 24 jam, Bupati yang akrab disapa Rudy ini didampingi aparat penegak hukum dari unsur TNI dan Polda Jawa Barat berkeliling melakukan inspeksi mendadak (sidak) di wilayah selatan Kabupaten Garut.

"Tentu saya ingin ada percepatan-percepatan lah ya, ini masyarakat juga ingin cepat mendapatkan kualitas pelayanan publik yang baik. Jadi, jalan ini sudah dibangun pada zaman saya di tahun 2015. Sekarang kan sudah jelek, kita lebarkan ini jalan menuju ke Ibu kota Cihurip ya, dan kita masih ada 3 kilometer lagi, nanti dari Cisangkal kita mau menuju ke Jatisari," ucapnya pada tim Memanggil.co, Minggu (13/08/2023).

Rudy menjelaskan, pada hari ini dirinya akan mengunjungi rute sepanjang hampir 24 km untuk melakukan pengecekan proyek jalan, yakni mulai dari Jatisari, Kecamatan Cisompet, lalu ke Kecamatan Peundeuy, dan ke Sagara, Kecamatan Cibalong.

"Untuk menyiapkan perbaikan infrastruktur ya sekitar 170 miliar sekarang ini dari DAU ya," jelasnya.

Kecewa Kinerja Konsultan

Orang nomor satu di Pemkab Garut ini mengaku kecewa terhadap kinerja konsultan perencanaan yang tidak memasukkan unsur wiremash (baja tulangan) pada beberapa jalan dengan beban berat. Ditegaskannya, bahwa ini adalah kesalahan perencanaan dari PUPR yang harus diperbaiki.

"Ini adalah kesalahan perencanaan dari PUPR, kita perbaiki lah ke depan, ini bukan kesalahan pemborong kalau memang di dalam speknya tidak ada. Ini kesalahan daripada perencana," tegas Rudy, yang juga ingin memastikan pembangunan jalan tidak hanya cepat saja. Tetapi, juga berkualitas sehingga tidak mudah rusak

Dalam kesempatan ini, Bupati Garut menekankan pentingnya kerja sama yang baik antara pihak-pihak terlibat dalam proyek. Termasuk, pemerintah daerah, kontraktor dan konsultan perencanaan. Dengan tujuan akhir agar masyarakat dapat menikmati jalan yang baik dan tahan lama.

Menurut Rudy, pemborong tidak hanya fokus pada penawaran harga terendah, tetapi juga pada kualitas. Untuk itu peran ULP-ULP di Garut dipromosikan dalam jabatan di kecamatan agar dapat lebih terlibat dalam pengawasan dan pelaksanaan proyek di wilayah selatanGarut Selatan.

"Karena di Garut ini bahwa pemborong itu asal menang saja, mau jumping harganya 10% juga (atau) 15% juga nggak ada masalah, ini makanya ULP-ULP di Garut oleh kita dipromosikan lah menjadi kasi-kasi kecamatan di Garut Selatan ya," tandasnya.