MEMANGGIL.CO - Pesta Demokrasi Pemilu 2024 sudah di depan mata. Suguhan ragam berita berkaitan dengan informasi Pemilu mulai digencarkan. Diantaranya terkait peta koalisi partai politik, hingar bingar para pendukung Capres Cawapres dan sepak terjang para calon mewarnai layar televisi dan kanal berita lainnya setiap hari.

Tidak hanya masyarakat yang diharapkan cerdas dalam menghadapi tahun politik 2024. Keberadaan media informasi pun dihadapkan pada sebuah tantangan yang sangat beragam. Terutama dalam konteks demokrasi, dimana proses politik memiliki dampak besar kepada masyarakat.

Untuk mengatasi beragam tantangan tersebut, media perlu mempertahankan prinsip jurnalisme yang kuat, memprioritaskan fakta dan kebenaran, menjaga integritas, dan berkomitmen untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat, ujar Ridwan Mustopa, selaku Dosen Fakultas Komunikasi dan Informasi Universitas Garut (Uniga) kepada Memanggil.co.

Menurut Ridwan Mustopa, tahun politik merupakan saat yang penting dalam perkembangan suatu Negara. Selain itu, peran media juga sangat penting dalam memastikan adanya informasi yang akurat, seimbang, dan dapat dipercaya.

Media memiliki peran krusial dalam menyediakan informasi yang akurat, menyampaikan isu-isu penting dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokratis,  kata Ridwan yang juga praktisi media dan pengurus Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Garut, Kamis (24/8/2023).

Dengan mematuhi prinsip-prinsip jurnalisme yang kuat dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan, lanjut Ridwan, media dapat mengatasi tantangan dan tetap menjadi pilar dalam masyarakat yang demokratis.

Tahun politik seringkali diwarnai penyebaran berita palsu, informasi yang tidak akurat, atau disinformasi. Karena itu, media perlu berjuang memverifikasi informasi sebelum disiarkan, agar tidak ikut menyebarkan informasi yang salah, pintanya.

Ridwan menambahkan, media harus berusaha mempertahankan integritas jurnalisme dengan tetap mempertahankan objektivitas dan menghindari bias politik. Tantangan ini semakin sulit, ketika lingkungan politik sangat polarisasi.

Intervensi politik dalam proses jurnalisme dapat merongrong independensi media, imbuhnya.

Ridwan mengaku, terkadang tahun politik sering memperkuat polarisasi di masyarakat. Media harus mencari cara untuk tetap menjadi sumber informasi yang dapat meredakan ketegangan dan mempromosikan dialog yang sehat.

Jangan sampai media kehilangan kepercayaan masyarakat, karena dugaan bias atau agenda tertentu, ucapnya.

Dalam suasana politik yang sibuk, sambung Ridwan, masyarakat dapat dibanjiri berbagai informasi dari berbagai sumber. Media perlu berkompetisi agar suaranya tetap didengar di tengah kebisingan informasi ini. Karena perubahan teknologi juga memengaruhi cara media menyampaikan berita dan informasi.

Media harus beradaptasi dengan tren baru, seperti platform digital, sosial media, dan video langsung. Media dapat berperan mendidik masyarakat tentang bagaimana mengenali berita palsu, memahami sumber informasi yang dapat diandalkan, dan kritis dalam menilai informasi, bebernya.

Meskipun lingkungan politik bisa mendominasi berita, sambung Ridwan, media juga harus tetap memberikan ruang bagi isu-isu penting lainnya. Diantaranya isu lingkungan, ekonomi, dan kesejahteraan sosial.

Bahkan suguhan hiburan juga bisa menjadi sarana efektif menyampaikan pesan-pesan positif dan nilai-nilai yang dapat membangun karakter masyarakat. Perlu dipahami bahwa konteks budaya dan social, berperan dalam bagaimana media dipahami dan diterima oleh masyarakat, tuturnya.

Ia menyampaikan, penting bagi masyarakat mengembangkan kemampuan kritis dalam mengkonsumsi informasi. Selain itu, mendukung media yang berusaha untuk memenuhi tanggung jawab mencerdaskan masyarakat.

Masyarakat perlu memiliki keterampilan media literasi yang kuat. Ini mencakup kemampuan untuk mengenali berita palsu, memahami bagaimana media beroperasi, dan menganalisis informasi dengan kritis sebelum mengambil keputusan, bebernya.

Ridwan menegaskan,  peran media harus mencerdaskan masyarakat adalah sebuah prinsip yang penting. Namun demikian, juga rumit dalam penerapannya. Kerjasama antara media, masyarakat dan pemerintah bisa dijalin untuk mencapai tujuan tersebut.

Memahami peran masing-masing pihak dan bekerja menuju informasi yang lebih baik dan pemahaman yang lebih mendalam akan berkontribusi pada menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan berpengetahuan, paparnya.

Penulis : Wildan Fadilah

Editor : Arief