MEMANGGIL.CO - Kasus bayi tertukar di Rumah Sakit Sentosa, Bogor, mulai memasuki babak baru ketika tes DNA keluar. Bayi tertukar yang menyita banyak perhatian tersebut baru terbukti selama hampir satu tahun paska berlangsungnya proses kelahiran.

Kronologi awal, Siti Mauliah menemukan banyak kejanggalan

Peristiwa ini awalnya terjadi pada Senin, 18 Juli 2022 silam, ketika Siti Mauliah (37) melahirkan anak keempat secara sesar di RS Sentosa, Kabupaten Bogor.

Ia sempat menggendong dan memberikan ASI (Air Susu Ibu) kepada bayinya itu.

Kejanggalan mulai muncul pada hari Rabu, 20 Juli 2022, atau 2 hari setelah proses kelahiran. Siti Mauliah merasa bayi yang diberikan kepada dirinya sangat berbeda dengan sebelumnya.

Dari sisi fisik, perbedaan terlihat pada wajah, rambut, dan kulit. Menurut pengakuan sang ibu, bayinya berambut tipis. Sementara bayi yang diberikan kepada dirinya ternyata memiliki rambut tebal.

Selain itu, kejanggalan lain terlihat dari baju yang dikenakan si bayi. Ia memakai baju pink, padahal yang diberikan kepada perawat adalah baju berwarna kuning dan sudah disiapkan untuk anaknya.

Siti Mauliah sebenarnya sempat ingin meminta konfirmasi terkait hal ini. Namun, ia keburu menuju ruangan lain untuk mengurus administrasi rumah sakit hingga membawa pulang bayi.

Sesampainya di rumah, Kamis, 21 Juli 2022, kecurigaan yang dialami Siti Mauliah semakin membesar. Alasannya, nama di gelang kaki anaknya ternyata bukan nama dirinya, melainkan pasien lain alias ibu yang berbeda.

Alhasil, dirinya langsung mendatangi RS Sentosa untuk meminta konfirmasi. Pihak RS melalui salah satu perawat menyatakan hanya gelang saja yang tertukar dan bukan bayi.

Pada periode November 2022, Siti Mauliah mencoba untuk mencari alamat ibu yang diduga bayinya tertukar dengan dirinya. Lewat mediasi pihak RS, ibu tersebut menolak untuk melakukan tes DNA dengan alasan bayi tidak tertukar.

Tak menemui kejelasan, Siti Mauliah lakukan tes DNA

Setelah sekian lama tidak menemui kejelasan, Siti Mauliah akhirnya melakukan tes DNA dengan bayi yang asuhnya selama ini di Lab Cempaka Putih, Jakarta, pada Juni 2023 lalu.

Hasil DNA pun negatif. Artinya, bayi yang bersama Siti Mauliah dalam kurun waktu setahun terakhir ternyata bukan anak kandung sendiri.

Siti Mauliah melaporkan kasus bayi tertukar ke Polres Bogor

Siti Mauliah bersama pengacara lantas melaporkan kasus bayi yang tertukar ini ke unit PPA Polres Bogor pada Kamis (10/8/2023). Aparat berwajib disebutkan akan mendalami kasus dan segera melakukan penyelidikan.

Di lain sisi, pihak RS menyatakan berdasarkan data administrasi dan rekam medis, memang hanya ada 2 bayi laki-laki saja yang dilahirkan pada saat itu.

Awalnya Ibu dari bayi lain tidak bersedia tes DNA

Awalnya ibu dari bayi lain yang berasal dari Tanjung Halang, Bogor, tidak bersedia untuk tes DNA karena belum siap secara mental dan psikologis.

Kini tes DNA silang bakal dilakukan di Puslabfor Polri dengan melibatkan Ibu D atau Dian (sebelumnya disebut Ibu B) yang diduga menerima bayi Siti Mauliah.

Dian sebelumnya sudah dua kali mendapatkan undangan untuk tes DNA dari RS Sentosa, namun keduanya ditolak karena ia yakin anaknya tak tertukar. Namun kini Dian bersedia datang didampingi suami dan kuasa hukumnya.

Kedua keluarga itu tampak keluar dari gedung Puslabfor, Senin (21/8/2023) siang tanpa berinteraksi satu sama lain. Dian tampak memeluk erat bayi yang ia gendong, sedangkan bayi lainnya didekap erat oleh suami Siti Mauliah, Tabrani.

Hasil tes DNA: fix 99.99 persen tertukar

Polres Bogor, Jawa Barat, mengumumkan hasil tes DNA yang menyatakan bahwa dua bayi dan masing-masing orangtuanya tertukar setelah satu tahun lalu melahirkan di tempat yang sama, Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kecamatan Kemang, Bogor.

"Berdasarkan hasil dari Puslabfor Bareskrim Polri, dimana ditemukan memang fix 99,99 persen berdasarkan data yang diberikan Kapuslabfor bahwa anak tersebut memang tertukar," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro saat konferensi pers di Mako Polres, Cibinong, Bogor, Jumat (25/08/2023).