MEMANGGIL.CO Harga tembakau di Kabupaten Bojonegoro pada musim panen kali ini menembus harga Rp50.000 per kilogram. Padahal musim lalu, harga tembakau hanya laku dijual antara Rp28.000 hingga Rp30.000 per kilogramnya.
Kondisi ini disambut antusias oleh para petani tembakau setempat. Salah satunya petani tembakau di Desa Nglarangan, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (09/09/2023).
Menurut para petani, tanaman tembakau yang tidak banyak membutuhkan air pada musim kemarau tahun ini tumbuh normal, serta menghasilkan kualitas rajangan yang cukup baik. Selain itu, terik matahari yang cukup juga membuat proses pengeringan tembakau rajangan jenis virginia menjadi lebih cepat dan berkualitas.
Hingga pemetikan ketiga, harga tembakau jenis virginia kering rajang naik dari harga Rp48.000 per kilogram menjadi harga Rp50.000 per kilogram, jelas Purwanto petani tembakau setempat kepada Memanggil.co.
Harga ini, lanjut Purwanto bahkan jauh lebih tinggi dibanding musim lalu yang hanya laku dijual kisaran Rp28.000 hingga Rp30.000 per kilogram. Ia pun mengaku senang dan bersyukur atas tingginya harga tembakau musim ini. Pasalnya, harga jual tembakau yang tinggi tidak selalu dirasakan petani setiap tahunnya.
Alhamdulillah karena harganya mahal, tahun ini untungnya besar. Nggak setiap tahun harga tembakau mahal seperti ini, ungkap Purwanto.
Tingginya harga jual tembakau pada musim panen tahun ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Tanaman Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Imam Nurhamid. Ia berharap, tingginya harga tembakau bisa menjadi berkah bagi para petani tembakau.
Kemarin saya terjun ke beberapa Kecamatan. Memang harga tembakau di tingkat petani sampai laku Rp50.000 per kilonya. Semoga ini menjadi berkah petani di musim kemarau, kata Nurhamid.
Imbuhnya, jumlah luasan lahan tembakau pada musim kemarau tahun ini juga tercatat mengalami peningkatan. Dari tahun sebelumnya seluas 11.500 hektar, kini menjadi 11.898 hektar.
Tak hanya harganya yang naik, luasan lahan yang ditanami tembakau di data kami juga meningkat hampir 400 hektar dibanding tahun sebelumnya, tutup Nurhamid.