MEMANGGIL.CO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberi tanggalan soal perolehan suara mereka yang meroket signifikan.
Berdasarkan hasil penghitungan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan data masuk 65,67 persen. Partai yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep memperoleh 3,13 persen pada Sabtu pukul 12.00 WIB.
Dengan raihan suara itu, PSI membutuhkan satu persen suara, tepatnya 0,87 persen suara, untuk dapat mencapai ambang batas parlemen (parliamentary threshold) empat persen. Jika berhasil mencapai ambang batas, maka untuk pertama kalinya, PSI dapat menduduki kursi DPR RI di Senayan.
Grace Natalie Buka Suara
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, meminta semua pihak agar tidak menyampaikan pernyataan tendensius menyikapi rekapitulasi KPU yang hingga kini masih berlangsung.Oleh karena itu, dia mengingatkan semua pihak agar tidak tendensius dalam menyikapi penambahan suara untuk PSI.
Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut, kata Grace Natalie seperti dilansir dari Antara, Sabtu (3/3/2024).
Dia menambahkan, berbagai kemungkinan masih dapat terjadi selama KPU masih merekapitulasi suara para pemilih dalam Pemilu 2024.
Grace menilai perbedaan itu tidak hanya dialami PSI, tetapi juga partai-partai lain. Grace menyebut dari hasil quick count Indikator, suara PKB dan Partai Gelora juga lebih besar di rekapitulasi suara KPU dibandingkan dengan hasil hitung cepat.
Oleh karena itu, Grace menyesalkan penilaian beberapa pihak yang dia nilai tendensius terhadap PSI.
Kenapa yang disorot hanya PSI? Bukankah kenaikan dan juga penurunan terjadi di partai-partai lain? Dan itu wajar karena penghitungan suara masih berlangsung, kata Grace.
Dia pun mengajak seluruh pihak bersikap adil dan proporsional.
"Kita tunggu saja hasil perhitungan akhir KPU. Jangan menggiring opini yang menyesatkan publik, kata petinggi PSI itu.