MEMANGGIL.CO - Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang, Prodi D III Keperawatan Blora, melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Sukorejo, Kabupaten Blora, Selasa (30/7/2024). Kegiatan ini berupa penyuluhan gizi seimbang untuk balita.
Penyuluhan ini ditujukan kepada para ibu agar mereka memahami pentingnya gizi seimbang untuk balita.
Pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dosen Poltekkes Kemenkes Semarang, yakni Erni Nuryanti, S.Kep., Ns., M.Kes. dan Epi Saptaningrum, S.Kep., Ns., M.Kes.
Menurut pelaksana pengabdian masyarakat, Erni Nuryanti, masyarakat masih kurang memahami pentingnya gizi seimbang untuk balita.
Masa balita merupakan masa yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh para ibu untuk menjaga agar balita dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sehat, dan cerdas, ujar Erni Nuryanti.
Oleh karena itu, para ibu harus memperhatikan asupan gizi untuk balitanya. Gizi adalah zat yang dikonsumsi karena dapat memberikan energi, serta dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan menjaga kesehatan. Kekurangan gizi dapat menyebabkan perubahan biokimia atau fisiologi dalam tubuh.
Pada kegiatan ini mengundang pakar ahli gizi, yakni Farida Rahmawati. S.Gz. Ia menjelaskan terkait karbohidrat, protein, dan lemak adalah zat gizi makro yang dibutuhkan tubuh.
Sedangkan vitamin dan mineral merupakan zat gizi mikro yang juga diperlukan.
Pelaksana pengabdian masyarakat Erni Nuryanti menambahkan bahwa gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal.
"Jumlah asupan harus sesuai dengan jumlah energi yang dikeluarkan sehingga tidak kurang atau berlebih," jelasnya.
Ia menuturkan, prinsip keanekaragaman pangan penting diperhatikan dalam makanan yang diberikan kepada balita agar mereka mendapatkan berbagai macam zat gizi yang diperlukan.
Selain itu, makanan yang bervariasi akan meningkatkan selera makan balita. Penting juga untuk memastikan balita memiliki pola hidup aktif sehingga terjadi keseimbangan antara asupan energi dengan energi yang dikeluarkan.
Peran Kebersihan dan Pemantauan Gizi
Pelaksana pengabdian masyarakat, Epi Saptaningrum S.Kep., Ns., M.Kes., mengingatkan para ibu untuk memperhatikan kebersihan dalam pemberian makanan kepada balita guna menghindari penyakit yang dapat timbul dari makanan yang tidak bersih. Kebersihan mencakup persiapan, pengolahan, dan penyajian makanan.Ibu juga perlu memantau berat badan balita untuk mengetahui status gizinya, katanya.
Selain seimbang, pemberian gizi pada balita juga harus tepat.
Pertama, tepat kombinasi gizinya, artinya semua kebutuhan zat gizinya terpenuhi dengan kombinasi dan susunan yang tepat.
Kedua, tepat porsinya, artinya porsi makanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tubuh atau Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian.
Ketiga, tepat dengan tahap perkembangan balita, artinya makanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan kalori balita berdasarkan usia dan berat badan balita.
Jika kebutuhan gizi balita tidak terpenuhi, balita akan mengalami kekurangan gizi. Sebaliknya, jika balita mengalami kelebihan energi, maka balita dapat mengalami kegemukan atau obesitas, ucap Epi Saptaningrum.
Ia juga menambahkan bahwa kegemukan atau obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, diabetes, serta penyakit degeneratif lainnya.
Penulis: Erni Nuryanti, S.Kep., Ns., M.Kes.dan Epi Saptaningrum, S.Kep., Ns., M.Kes.