MEMANGGIL.CO - Aktivitas vulkanik di Gunung Merapi kembali meningkat pada Senin 28 April 2025. Berdasarkan laporan pengamatan terbaru, teramati sebanyak 12 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum mencapai 1900 meter ke arah Kali Sat/Putih.
Data dari magma.esdm menyebutkan, Gunung Merapi, yang terletak di wilayah Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta serta Jawa Tengah, berada di posisi geografis Latitude -7.542°LU dan Longitude 110.442°BT, dengan ketinggian 2968 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Kondisi Cuaca dan Visual Gunung Merapi
Gunung Merapi terpantau jelas hingga tertutup kabut dengan intensitas 0-III. Asap kawah utama berwarna putih berintensitas tipis, teramati setinggi sekitar 50 meter dari puncak. Cuaca selama pemantauan cerah hingga berawan, dengan angin tenang ke arah timur.Suhu udara tercatat antara 16,4°C hingga 20,1°C.
Kelembaban udara berkisar 7892%.
Tekanan udara berada di angka 872,4916,4 mmHg.
Aktivitas Seismik Gunung Merapi
Selama periode pengamatan, juga tercatat beberapa aktivitas kegempaan, yakni:
30 kali gempa guguran, dengan amplitudo 118 mm dan durasi 64,66195,62 detik.
29 kali gempa hybrid/fase banyak, dengan amplitudo 29 mm, selisih waktu S-P 0,20,7 detik, dan durasi 6,7612,69 detik.
2 kali gempa tektonik jauh, dengan amplitudo 23 mm dan durasi 76,49219,1 detik.
Potensi Bahaya Gunung Merapi
Saat ini, potensi bahaya yang perlu diwaspadai mencakup:Guguran lava dan awan panas pada sektor selatanbarat daya, meliputi:
Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km.
Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara, potensi bahaya meliputi:
Sungai Woro sejauh maksimal 3 km.
Sungai Gendol sejauh maksimal 5 km.
Lontaran material vulkanik dari letusan eksplosif berpotensi mencapai radius 3 km dari puncak.
Imbauan untuk Masyarakat
Dilarang melakukan aktivitas di dalam daerah potensi bahaya.Waspada terhadap bahaya lahar dan awan panas guguran (APG), khususnya saat hujan turun di sekitar Merapi.
Antisipasi terhadap gangguan abu vulkanik dari erupsi yang dapat mengganggu kesehatan dan aktivitas sehari-hari.
Pantau terus perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui sumber resmi. Jika terjadi perubahan signifikan, status aktivitas akan segera ditinjau kembali.
Gunung Merapi masih menunjukkan adanya suplai magma aktif, yang berarti potensi terjadinya awan panas guguran tetap ada. Masyarakat di sekitar kawasan Gunung Merapi diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan.