MEMANGGIL.CO - Zakat kini tak lagi sekadar instrumen bantuan sosial, tetapi mulai digerakkan sebagai investasi strategis bagi pembangunan sumber daya manusia.
Kementerian Agama (Kemenag) bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan sejumlah Lembaga Amil Zakat (LAZ) tengah memfinalisasi program beasiswa pendidikan penuh (full-funded) bagi ratusan mahasiswa dari kalangan mustahik.
Program beasiswa ini dirancang menyeluruh, mencakup biaya kuliah (UKT), biaya hidup, transportasi, buku, alat tulis, hingga pembinaan selama masa studi. Tujuan utamanya adalah membuka akses pendidikan tinggi sekaligus membangun kemandirian jangka panjang melalui pemberdayaan yang terarah dan berkelanjutan.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, mengatakan bahwa skema kerja sama dengan perguruan tinggi negeri sedang dimatangkan.
Kami menargetkan koordinasi dengan 11 perguruan tinggi unggulan, seperti Universitas Indonesia, IPB, ITB, dan lainnya, ujar Abu dalam forum finalisasi pedoman beasiswa di Jakarta, Kamis (8/5).
Pedoman umum dan mekanisme pendaftaran kini berada dalam tahap akhir penyusunan. Proses ini melibatkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan (Puspenma), tim Dewan Penyantun dari BAZNAS, LAZ, serta Kemenag. Seluruh aspek prosedural dipastikan berjalan tertib, transparan, dan berpihak pada penerima manfaat.
Sementara itu, perjanjian kerja sama dengan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) juga tengah dievaluasi.

Kami mempertimbangkan apakah perlu format baru atau cukup pendekatan koordinatif, tambah Abu.
Dari sisi teknis, BAZNAS dan mitra LAZ diminta segera menyelesaikan alokasi kuota serta kesiapan dana yang telah dianggarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan masing-masing lembaga.
Rangkaian pelaksanaan dimulai dari penandatanganan MoU, sosialisasi, pendaftaran, hingga seleksi administrasi dan wawancara dijadwalkan berlangsung pada Juli 2025. Proses seleksi akan memanfaatkan teknologi digital, termasuk penggunaan ruang Zoom untuk menjaga efisiensi dan transparansi.
Orientasi penerima beasiswa direncanakan berlangsung pada Agustus 2025, dan program ini diharapkan akan diresmikan langsung oleh Menteri Agama serta Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi.
Zakat mesti didayagunakan secara produktif. Bukan sekadar distribusi bantuan, tapi menjadi langkah nyata untuk mengubah nasib umat, tegas Abu.