MEMANGGIL.CO - Suasana Car Free Day di Jalan Thamrin, Jakarta, Minggu (29/6/2025), terasa lebih adem dari biasanya. Ribuan peserta Jakarta International Marathon 2025 disambut dengan kipas dan minuman gratis dari Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama.

Total ada 2.500 kipas dan 2.500 air minum yang dibagikan ke peserta marathon dan masyarakat sekitar. Aksi ini jadi bagian dari program Peaceful Muharam, kampanye dakwah damai dari Bimas Islam.

“Kemarin kami telah membagikan 2.500 minuman dan kipas untuk peserta marathon dan pelari yang melewati Jalan Thamrin saat CFD,” ujar Kepala Bagian Umum dan Barang Milik Negara Ditjen Bimas Islam, Wahyu Wibowo, kepada wartawan, Senin (30/6/2025).

Bantuan yang dibagikan terdiri dari 1.250 botol air mineral dan 1.250 minuman elektrolit.

“Air minum dan minuman elektrolit disediakan untuk memenuhi kebutuhan hidrasi para peserta yang berlari di bawah terik matahari," katanya.

Tak cuma pelari yang mendapat perhatian, masyarakat yang memadati lokasi acara pun kebagian kenyamanan lewat kipas gratis.

“Sementara kipas dibagikan untuk menambah kenyamanan masyarakat yang memadati lokasi acara,” ujarnya.

Menurut Wahyu, Peaceful Muharam bukan sekadar program seremoni keagamaan, tapi bagaimana nilai Islam yang damai dan peduli hadir nyata di tengah masyarakat.

“Jakarta International Marathon menjadi momen strategis untuk menyampaikan pesan damai Islam kepada khalayak luas, mengingat acara ini diikuti ribuan peserta dari dalam dan luar negeri,” lanjutnya.

HUT RI

Aksi berbagi ini disambut antusias. Seorang warga yang ikut CFD mengaku senang dengan pembagian minuman gratis.

“Saya sangat terbantu, apalagi habis jalan lumayan jauh,” ucapnya.

Wawan, warga Palmerah yang datang menonton, juga mengapresiasi inisiatif tersebut.

“Lumayan ya dapat kipas, perhatian kecil tapi bermanfaat sekali,” katanya.

Bimas Islam berharap Peaceful Muharam bisa jadi pengingat bahwa Islam adalah agama yang membawa kesejukan secara makna dan tindakan.

“Pesan damai adalah inti dari Islam. Kita ingin warga merasakannya dalam bentuk konkret, bukan sekadar dalam ceramah atau spanduk,” tutup Wibowo.