MEMANGGIL.CO - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, berkunjung ke Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Kamis (17/7/2025). Ada sejumlah kegiatan yang dilakukan, yakni salah satunya mengecek langsung sumur minyak rakyat di Desa Ledok, Kecamatan Sambong.
"Tadi saya mengecek sumur-sumur masyarakat," ujar Bahlil, sapaan akrabnya, ditulis Memanggil.co.
Sebelumnya, alumni HMI yang dipercaya oleh Presiden Prabowo ini telah mendengar bahwa keberadaan sumur rakyat di Kabupaten Blora terus ditambang hingga puluhan tahun, tapi izinnya dianggap belum ada.
Jurus Ampuh Menteri ESDM
Agar bisa legal dan masyarakat bisa menjalankan usahanya, Bahlil mengeluarkan jurus ampuh, yakni menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 tentang kerja sama pengelolaan bagian wilayah kerja untuk peningkatan produksi minyak dan gas bumi.
"Mereka sekarang bisa menjalankan usahanya, sekarang sumur-sumur minyak masyarakat tidak lagi dihantui rasa was-was supaya mereka bisa kerja dengan baik," kata Bahlil.
Munculnya aturan baru tersebut menjadi kabar baik bagi masyarakat maupun Pemerintah Kabupaten Blora. Saat ini pengeboran alias penambangan tidak lagi harus diusahakan oleh kontraktor aktif, sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi pada Sumur Tua.
Aturan baru yang diterbitkan Bahlil ini membuka ruang bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) turut berperan dalam mengelola sumur-sumur marginal dengan tetap menjunjung prinsip keselamatan, keberlanjutan, dan tata kelola yang baik.
"Yang penting adalah masyarakat bisa menjalankan aktivitasnya dengan baik, jadi tidak rasa was-was. Dan mereka legal, supaya lingkungannya kita jaga," jelas Bahlil.

Dampak Ekonomi Daerah
Optimalisasi sumur tua juga dinilai strategis dari sisi efisiensi, karena memanfaatkan infrastruktur dan cadangan yang telah ada. Pemerintah menargetkan kontribusi produksi dari sumur tua dan sumur rakyat akan terus meningkat secara bertahap, dan menjadi penopang penting dalam mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari.
"Setelah saya mengecek, satu sumur masyarakat itu bisa mendapatkan tiga barel sampai dengan lima barel," ujar Bahlil.
Menteri ESDM menjelaskan bahwa satu barel setara 159 liter, sehingga tiga barel hampir mencapai 500 liter. Dengan harga ICP USD70 per barel dan asumsi porsi bagi hasil 70%, setiap barel menghasilkan sekitar USD49. Artinya, dalam sehari satu sumur bisa meraup sekitar USD147--dibulatkan menjadi USD 150--atau setara lebih dari Rp 2 juta.
Selain menyumbang produksi minyak nasional, adanya aturan sumur tua dan masyarakat juga menyerap banyak tenaga kerja. Dengan demikian, perputaran ekonomi masyarakat terkait sumur-sumur rakyat ini memberikan dampak positif yang nyata.
"Satu sumur tenaga kerjanya itu bisa 10 orang. Jadi ini menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Terus pendapatan masyarakat perputaran ekonominya ada," tegas Bahlil.
Sebagai informasi, di wilayah kerja Lapangan Cepu terdapat delapan struktur sumur produksi aktif yang dikelola melalui kerja sama antara Pertamina EP selaku KKKS dengan mitra lokal seperti Koperasi Unit Desa (KUD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).