MEMANGGIL.CO - Selain kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) akan berdiri di Kabupaten Blora, saat ini para mahasiswanya juga telah diterjunkan untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah yang dipimpin oleh Bupati Blora Arief Rohman.
Totalnya ada 101 mahasiswa, mereka pun ditantang Bupati yang akrab disapa Gus Arief untuk mengatasi problem anak tidak sekolah. Lantas, apakah mereka mampu?
“KKN adalah ruang nyata untuk mengasah kepekaan sosial, menggali potensi lokal, dan mendampingi masyarakat menciptakan inovasi berbasis kebutuhan,” ujar Gus Arief, ketika di ruang rapat kantor Bapperida Kabupaten Blora, Selasa (22/7/2025).
Mahasiswa UNY diterjunkan di dua kecamatan, yakni Blora Kota dan Jepon. Lokasi spesifiknya mencakup Kelurahan Bangkle, Kedungjenar, Jepon, serta Desa Jepangrejo dan Plantungan.
Gus Arief meminta mahasiswa aktif memetakan potensi dan tantangan desa, mulai dari produk lokal, UMKM, hingga isu strategis seperti ketahanan pangan dan anak tidak sekolah (ATS).
Ia menyoroti potensi unik di tiap wilayah, antara lain kopi santen Jepangrejo, batik dan kripik tempe di Jenar, seni barongan di Bangkle, serta pengelolaan limbah pertanian dan sumur minyak rakyat di Plantungan.
Orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora ini mendorong mahasiswa untuk membantu memetakan peluang pengembangan, termasuk dalam aspek pemasaran digital dan teknologi tepat guna.
“Jika ada warga dengan usaha konvensional yang belum tersentuh strategi pemasaran atau akses modal, mahasiswa bisa hadir memberi solusi. Ini jadi ruang belajar sekaligus kontribusi nyata,” jelasnya.
Selain pemberdayaan ekonomi, Gus Arief juga menekankan pentingnya perhatian terhadap isu sosial, khususnya pendidikan untuk anak-anak yang putus sekolah.
Ia berharap para mahasiswa dapat mengumpulkan data, menganalisis penyebab, dan memberikan rekomendasi agar angka ATS bisa ditekan.
“Kalau bisa, kita wujudkan nol anak tidak sekolah. Ini tantangan yang bisa diangkat mahasiswa sebagai bentuk kepedulian,” ujarnya.
Tak hanya itu, Pemkab Blora juga mendorong agar hasil karya dan inovasi mahasiswa bisa ditampilkan kepada publik, misalnya melalui ajang Car Free Day (CFD) di Blora.
“Setelah dua atau tiga minggu, jika sudah ada hasil, silakan dikenalkan ke publik. Ini bukan hanya untuk memperlihatkan kerja nyata kalian, tapi juga untuk mengangkat nama desa dan kampus,” tambahnya.
Kegiatan penerimaan ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi UNY, Prof. Soni Nopembri, jajaran dosen pembimbing, perangkat daerah, camat, kepala desa, hingga panitia dari UNY.
Di akhir acara, Gus Arief menyampaikan ucapan terima kasih kepada UNY yang konsisten menjadikan Blora sebagai lokasi KKN. Ia berharap kerja sama ini berlanjut ke ranah riset, pengembangan SDM, hingga kolaborasi inovatif lainnya.
“Terima kasih atas kepercayaan yang terus dijaga. Semoga ke depan, sinergi antara Pemkab Blora dan UNY bisa semakin kuat,” pungkasnya.