Blora, MEMANGGIL.CO - Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2025, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blora bersama Penyuluh Agama Islam dan KUA Kecamatan menggelar kegiatan penanaman pohon serentak di berbagai pondok pesantren se-Kabupaten Blora. Aksi hijau ini berlangsung pada Selasa (21/10/2025) pukul 10.00 WIB, di 16 titik lokasi pondok pesantren yang tersebar di seluruh wilayah Blora.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Agama RI Nomor 4 Tahun 2025, yang mengusung semangat “Ekoteologi” — yaitu integrasi antara nilai-nilai keagamaan dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Tema ini sejalan dengan ajakan untuk menjadikan peringatan Hari Santri tidak hanya sebagai momentum spiritual, tetapi juga sebagai gerakan nyata menjaga kelestarian bumi.

Kepala Kemenag Kabupaten Blora, Roziqun, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar simbolik, melainkan langkah nyata dalam menumbuhkan kesadaran ekologis di kalangan santri dan masyarakat pesantren.

“Santri bukan hanya pejuang ilmu dan agama, tetapi juga penjaga bumi. Melalui penanaman pohon ini, kita menanam harapan, kesejukan, dan masa depan yang hijau bagi generasi mendatang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Roziqun menegaskan bahwa kegiatan ini juga merupakan bentuk implementasi nilai “Rahmatan lil ‘Alamin” dalam konteks lingkungan. Menurutnya, menjaga bumi adalah bagian dari ibadah, dan pesantren memiliki peran strategis dalam mengajarkan hal itu melalui keteladanan.

Selain melibatkan santri, kegiatan ini juga diikuti oleh para tokoh agama, pengasuh pondok pesantren, serta masyarakat sekitar, yang bersama-sama melakukan aksi tanam pohon di area pesantren masing-masing. Jenis pohon yang ditanam beragam mulai dari pohon buah hingga tanaman keras yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Melalui kegiatan ini, Kemenag Blora berharap agar pesantren menjadi pusat gerakan hijau dan inspirasi bagi masyarakat dalam menjaga alam.

Gerakan penanaman pohon ini menegaskan bahwa Hari Santri bukan hanya perayaan, tetapi juga gerakan sosial dan ekologis yang berakar pada nilai keagamaan dan semangat kebangsaan. Dengan kolaborasi antara Kemenag, pesantren, dan masyarakat, Blora terus menumbuhkan harapan akan masa depan yang lebih lestari dan berkeadilan lingkungan.