Jakarta, MEMANGGIL.CO — PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) terus memperkuat fondasi pengelolaan keselamatan dan lingkungan dalam rangka percepatan final investment decision (FID) proyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban.

Proyek strategis nasional ini tengah memasuki fase krusial yang menentukan keberlanjutan pembangunan kilang pengolahan BBM terintegrasi dengan industri petrokimia di Jawa Timur.

Salah satu komponen utama dalam penyusunan FID adalah tersedianya rencana pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lingkungan (K3L) yang komprehensif. Dokumen tersebut memastikan seluruh aspek keselamatan pekerja, kontraktor, masyarakat sekitar, hingga perlindungan lingkungan masuk dalam standar operasional perusahaan.

Komitmen ini ditegaskan oleh Sandi Dumara, Manager HSSE Petrochemical Complex PRPP, yang juga mengawal penyusunan FID dari sisi K3L. Ia menyebutkan bahwa kompleksitas rancang bangun GRR Tuban menuntut ketelitian tinggi dalam merancang sistem pengelolaan keselamatan.

“Kompleksitas desain kilang GRR Tuban mendorong kami untuk lebih cermat dalam menyusun rancangan pengelolaan K3 pada proposal FID,” tutur Sandi dalam rilisnya, Jumat (14/11/2025).

Ia menambahkan bahwa PRPP menerapkan standar internasional dalam penyusunan kajian keselamatan. Selain berpedoman pada AMDAL, perusahaan juga mengacu pada Environmental and Social Impact Assessment (ESIA) yang menjadi acuan wajib bagi proyek berkelas global.

Berbagai program rutin turut dijalankan, seperti sharing pengetahuan K3 mingguan, pelatihan tanggap darurat, defensive driving, safety leadership program, hingga penerapan contractor safety management system.

Upaya PRPP dalam membangun budaya K3 juga mendapat apresiasi dari pemerintah. Pada Kamis (13/11/2025), PRPP dianugerahi penghargaan Patra Nirbhaya Karya Pratama oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan menjaga lebih dari 5 juta jam kerja aman tanpa loss time injury sejak 13 Maret 2019 hingga Oktober 2025.

Penghargaan diterima langsung oleh Plt. Presiden Direktur PRPP, Sigit Pradjaka Sugestihanto, dari Direktur Teknik dan Lingkungan Migas, Noor Arifin Muhammad.

Sigit menyampaikan rasa syukur dan bangga atas capaian tersebut. Ia menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan hasil komitmen seluruh personel PRPP dalam menjadikan prinsip K3 sebagai budaya kerja sejak awal fase pengembangan.

“Alhamdulillah, penghargaan ini menjadi bukti komitmen kami yang selalu mengedepankan aspek K3 dalam setiap aktivitas. Terima kasih kepada seluruh perwira PRPP yang menjalankan prinsip keselamatan sejak awal proyek,” ujarnya.

Lebih jauh, Sigit menekankan bahwa konsistensi PRPP dalam menjaga standar K3 akan terus diperkuat, terutama memasuki fase eksekusi proyek yang jauh lebih kompleks.

“Ini bukan akhir, melainkan awal bagi kami untuk memastikan kesiapan seluruh aspek K3 pada fase konstruksi. Komitmen ini juga menjadi bagian penting dalam penyusunan dokumen FID serta meyakinkan para pemangku kepentingan atas kesiapan PRPP dalam mengawal keberlanjutan Proyek GRR Tuban,” tegasnya.

Sebagai informasi, penghargaan Patra Nirbhaya Pratama ini merupakan yang ketiga bagi PRPP, setelah sebelumnya diterima pada 2023 dan 2024. Proyek GRR Tuban sendiri direncanakan berdiri di atas lahan sekitar 840 hektare di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, dengan kapasitas pengolahan hingga 300 ribu barel minyak mentah per hari.

Kilang ini akan menghasilkan BBM berkualitas tinggi setara standar Euro V serta produk petrokimia berupa poliolefin dan aromatik.