Semarang, MEMANGGIL.CO – Jawa Tengah memiliki potensi besar dalam pengembangan produk hortikultura organik, didukung oleh kondisi alam yang ideal dan permintaan pasar yang terus meningkat.
Ketua DPRD Jateng, Sumanto, menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah untuk menjadikan sektor ini sebagai unggulan.
Wilayah Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar, yang kaya akan aneka sayur dan alpukat, serta kawasan Boyolali di kaki Gunung Merapi dan Merbabu yang cocok untuk tanaman seperti kubis, sawi, dan tomat, menjadi andalan dalam pengembangan hortikultura organik.
"Jateng sudah punya modal alam dan iklim yang mendukung. Pemerintah daerah perlu mendorong melalui kebijakan yang kuat untuk menjadikan hortikultura organik sebagai salah satu sektor unggulan," ujar Sumanto.
Sejumlah kelompok tani organik di Jateng mulai membidik segmen pasar premium, termasuk ekspor dan pasar modern. Mereka menerapkan standar kualitas ketat dan sistem tanam plasma untuk memastikan panen berkelanjutan.
Sumanto menambahkan bahwa konsumen saat ini semakin jeli dalam memilih produk segar dengan kandungan nutrisi tinggi. Hal ini membuka peluang bagi penyediaan produk hortikultura yang selalu segar dan menarik.
Untuk memaksimalkan potensi ini, Pemprov Jateng diminta untuk memperluas pelatihan pembuatan pupuk organik bagi petani.
Selain itu, perlu adanya mekanisme yang lebih baik agar petani bisa menjual produknya langsung ke pasar modern atau ekspor, sehingga meminimalisir peran tengkulak.
Petani juga perlu dibekali dengan teknologi pengemasan agar produk tetap segar dan tahan lama, sehingga memperluas jangkauan pasar.
Dengan pengelolaan yang baik, hortikultura organik dapat menjadi sumber pendapatan signifikan bagi petani lokal, seiring dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan kesehatan dan kualitas produk.
"Dengan sinergi antara petani, pemerintah, dan pasar, pengembangan hortikultura organik di Jateng bisa terus berkembang dan memberikan keuntungan ekonomi," pungkasnya. (ADV)