MEMANGGIL.CO - Masyarakat Kabupaten Blora, Jawa Tengah, tentu tak asing dengan tempat kuliner satu ini. Rumah makan kalkun, begitulah orang mengenalnya.
Rumah makan ini lokasinya tak jauh dari tempat wisata Waduk Greneng, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Yaitu tepatnya berada di pinggir jalan raya Dukuh Gunungrowo, RT 09 RW 02, Desa Sambongrejo.
Menurut pemilik rumah makan kalkun, Keluk Peristiwahana, keberadaan rumah makan miliknya ini sudah lama berdiri. Adapun bukanya dari mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
Dikatakannya, bahwa sebelum Covid-19, pernah merasakan ramai-ramainya pengunjung berdatangan sampai kendaraan yang parkir di sekeliling rumah makan miliknya pun selalu penuh. Kala itu, sehari-harinya sampai tak jarang menyembelih ayam kalkun hingga belasan ekor.
"Berdiri sejak 2016, berjalannya waktu terus Covid dua tahun, setelah itu terkadang nyembelih satu gak entek (tidak habis). Sebelum Covid itu perhari bisa nyembelih 12 ekor," ujar Keluk, panggilannya, ditulis Kamis (25/05/2023).
Keluk menjelaskan, ayam kalkun yang biasa disembelihnya itu per ekor harganya ratusan ribu, dan rata-rata memiliki bobot berat mencapai 9 kilogram hingga 10 kilogram.
"Ayam kalkun hidup, perkilonya itu sekitar Rp 50 ribu," jelasnya.
Keluk mengaku, per ekor ayam kalkun yang sudah disembelih bisa dibikin sejumlah menu yang disajikan di rumah makan miliknya itu.
"Satu ekor yen digawe (jika dibikin) sate jadi 10 porsi. Terus rica-rica 5 porsi, terus bakar goreng 4 porsi," ungkapnya.
Selain yang disebutkannya itu, banyak menu sajian makanan, minuman maupun beberapa jenis camilan lainnya yang disediakan di rumah makan ini.
Namun yang paling disukai pengunjung dari dalam maupun luar daerah saat berkunjung atau dolan Blora, adalah menu sajian masakan kalkun.
"Paling disukai sate sama kalkun bakar. Kalkun bakar mung paha ngisor (cuman paha bawah)," jelasnya.
Omzet Rumah Makan Kalkun
[caption id="attachment_3409" align="aligncenter" width="1280"]
Keluk membeberkan, omzet warung makannya ini menurun drastis pasca pandemi Covid-19. Biasanya sebelum adanya wabah itu, omzet bersihnya dalam sehari mencapai jutaan rupiah. Bahkan, dirinya sempat membuka cabang. Namun sekarang situasi diakuinya sulit kembali seperti beberapa tahun lalu.
Dirasakan olehnya juga, omzetnya mengalami penurunan drastis setelah khususnya para pejabat lokal daerah Blora yang dulunya kerap datang, mengetahui ternyata Keluk kesehariannya aktif sebagai pegiat masyarakat.
"Dulu itu (omzet) Rp 1,8 juta sepi-sepine. Saban hari pejabat Blora banyak yang pada ke sini, rembukan-rembukan ya di sini. Mereka jadi tidak pernah ke sini lagi sejak pada tahu saya juga aktifis. Sekarang ya ada beberapa yang masih pesan antar," kata Keluk.
Pengunjung warung makan kalkun, Irfan Syaiful Masykur saat dimintai tanggapan mengenai cita rasa kuliner kalkun yang satu-satunya ada di Blora ini mengatakan, bahwa rasanya bikin nagih.
"Ya rasanya mak nyus mantap pokoknya, bikin nagih. Monggo yang ingin merasakan bisa datang langsung," ucap Irfan, panggilannya didampingi Sukisnan selaku Sekdes Plosorejo, Kecamatan Banjarejo, saat berkuliner di rumah makan kalkun.
Harga Menu Makanan
[caption id="attachment_3410" align="aligncenter" width="1280"]
Diketahui dari daftar menu yang tersedia, harganya menu makanan relatif terjangkau. Yaitu khusus untuk sate kalkun seporsinya Rp 50.000, bakar kalkun seporsinya Rp 35.000, goreng kalkun seporsinya Rp 35.000, dan rica-rica kalkun seporsinya Rp 30.000.
Juga tumis kangkung seporsinya Rp 10.000, nasi bakul kecil Rp 15.000, nasi bakul besar Rp 20.000, nasi porsi Rp 4.000, es teh/panas Rp 4.000, es jeruk/panas Rp 5.000, susu putih Rp 5.000, soda gembira Rp 15.000, kopi hitam Rp 5.000, serta lain sebagainya.